Pengembangan Media Pembelajaran Audio-Visual untuk Materi Larutan Penyangga pada Siswa SMA Kelas XI Semester 2
Main Author: | YUNIAR WIJAYANTI WIKATON; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2012
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/21173 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Wikaton, Yuniar Wijayanti. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Audio-Visual untuk Materi Larutan Penyangga pada Siswa SMA Kelas XI Semester 2. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Munzil, M.Si. (II) Dr. H. Yudhi Utomo, M. Si. Kata kunci: Media, Audio-Visual, Four-D Model, Larutan Penyangga. Sumber belajar yang sering digunakan siswa untuk memahami konsep-konsep kimia adalah buku. Seiring dengan perkembangan teknologi, buku yang digunakan siswa tidak hanya buku cetak, melainkan buku berbasis elektronik atau lebih dikenal dengan Buku Sekolah Elektronik (BSE). Penggunaan BSE masih kurang efektif, karena kurangnya sosialisasi mengenai adanya BSE di sekolah, guru lebih memilih buku yang dijual diluar karena lebih praktis, serta fasilitas sekolah yang kurang mendukung. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut, diantaranya dengan penggunaan komputer dalam pembelajaran kimia, yaitu media pembelajaran audio-visual. Tujuan penelitian ini adalah membuat media pembelajaran audio-visual sebagai pendamping BSE untuk materi larutan penyangga, serta mengetahui kelayakan dari media pembelajaran yang telah dikembangkan untuk materi larutan penyangga. Metode yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah Four-D Model yang meliputi tahap pendefinisian (define), perancangan(design), pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Validasi yang dilakukan yaitu validasi media dan uji terbatas untuk menjelaskan kelayakan dari produk yang dihasilkan. Pelaksanaan validasi media dilakukan dua tahap, yaitu tahap pertama uji validasi desain dengan validator ahli media dari dosen Jurusan TEP FIP dan tahap kedua adalah uji validasi isi dengan ahli materi dari guru MAN 3 Malang. Pelaksanaan uji terbatas melibatkan 10 siswa SMA kelas XI-IPA-1 di MAN 3 Malang, yang disebut sebagai audiens. Kriteria kelayakan hasil validasi media dan uji terbatas untuk tiap item pada angket, yaitu 3,26-4,00 untuk kriteria sangat layak, 2,51-3,25 untuk kriteria layak, 1,76-2,50 untuk kriteria kurang layak dan perlu dilakukan revisi, dan 1,00-1,175 untuk kriteria tidak layak dan perlu dilakukan revisi total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran audio-visual yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat layak pada uji validasi isi, dengan nilai rata-rata skoring sebesar 3,9 untuk validasi media dan rata-rata skoring sebesar 3,4 untuk validasi materi. Uji terbatas memperoleh nilai rata-rata skoring sebesar 3,4 yang memenuhi kriteria sangat layak. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan revisi pada produk yang dikembangkan. Namun, revisi media berdasarkan saran dari validator dan audiens tetap dilakukan agar mendapatkan media pembelajaran audio-visual yang lebih baik.