Hidrolisis Selulosa Kapas (Gossypium hirsutum L.) sebagai Adsorben Ion Cd(II) dalam Pengaruh Ion Cr(III)
Main Author: | LIDYAWATI CAHYANINGRUM; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2012
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/20880 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Cahyaningrum, Lidyawati. 2012. Hidrolisis Selulosa Kapas (Gossypium hirsutum L.) sebagai Adsorben Ion Cd(II) dalam Pengaruh Ion Cr(III). Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Surjani Wonorahardjo, Ph.D., (II) Dr. Hj. Endang Budiasih, M.S Kata kunci: mikroselulosa, hidrolisis asam, adsorpsi Cd(II), pengaruh Cr(III) Mikroselulosa adalah partikel selulosa berukuran panjang serta diameter antara 50-180 mikrometer. Kandungan selulosa pada kapas sangat tinggi sehingga berpotensi baik sebagai sumber selulosa. Kapas yang digunakan adalah kapas dari spesies Gossypium hirsutum L.Beberapa jurnal hanya menyebutkan manfaat kapas sebagai bahan untuk kosmetik, obat- obatan dan membran namun belum memanfaatkan mikroselulosanya sebagai adsorben logam berat. Disamping itu, penelitian tentang pemanfaat selulosa dari nata dan serbuk ampas kelapa sebagai adsorben logam berat telah banyak dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mensintesis mikroselulosa dari kapas serta mengaplikasikannya sebagai adsorben ion logam Cd(II) yang dipengaruhi ion Cr(III). Penelitian meliputi pembuatan mikroselulosa dari kapas, karakterisasinya serta aplikasinya dalam adsorpsi Cd(II) pada larutan Cd(NO3)2. Mikroselulosa diperoleh dengan cara hidrolisis katalis asam sulfat konsentrasi 50% pada suhu, waktu hidrolisis dan sonikasi konstan yaitu 50°C,16 jam dan 2 jam. Mikroselulosa hasil hidrolisis diatur keasamannya dengan pengenceran berulang menggunakan sentrifugator sampai pH 5 dan disimpan dalam desikator. Karakterisasi adsorben meliputi penentuan massa jenis, daya serap terhadap iod, kadar abu dan kadar air. Tahap selanjutnya yaitu adsorpsi menggunakan larutan sampel ion Cd(II) 11,19 ppm dalam 4 macam variasi konsentrasi Cr(III) yaitu 0; 13,55; 27,10 dan 40,66 ppm dengan massa mikroselulosa masing-masing 0,1 g. Larutan ion Cd(II) dan Cr(III) diperoleh dari padatan Cd(NO3)2 dan Cr(NO3)3 yang dilarutkan dalam akuades. Adsorpsi dilakukan dengan mengocok campuran selama 20 menit dan menyaringnya. Larutan sebelum dan sesudah adsorpsi dianalisis konsentrasinya menggunakan AAS. Hasil SEM menunjukkan bahwa ukuran mikroselulosa secara acak berukuran kurang dari 180 mikrometer. Hasil FT-IR menunjukkan bahwa air yang terserap dalam mikroselulosa lebih banyak daripada selulosa kapas. Karakter mikroselulosa adalah massa jenis sebesar 1,96 g/mL, daya serap terhadap Iod 75,62%, kadar abu 4% dan kadar air yaitu 3,00%. Hasil AAS larutan setelah adsorpsi menunjukkan daya serap mikroselulosa sebagai adsorben ion logam Cd(II) yaitu 74,92% namun konsentrasi ion Cr(III) yang semakin tinggi mengurangi daya serap terhadap ion Cd(II) hingga kurang dari 11%.