Hasil Belajar dan Persepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tumpang pada Materi Kesetimbangan Kimia yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Problem Solving

Main Author: Tutut Kurniasari; Mahasiswa UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2012
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/20517
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Kurniasari, Tutut. 2012. Hasil Belajar dan Persepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tumpang pada Materi Kesetimbangan Kimia yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Problem Solving. Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) I Wayan Dasna, M.Si, M.Ed., Ph.D; (II) Dr.Fauziatul Fajaroh, M.S. Kata Kunci: inkuiri terbimbing, problem solving, hasil belajar, persepsi Sains maupun ilmu terapannya seperti pertanian, farmasi, kedokteran, teknik sipil, dan lain sebagainya tidak terlepas dari penggunaan konsep, prinsip, atau teori kimia. Salah satu materi pokok yang dibelajarkan dalam bidang kajian kimia di SMA adalah kesetimbangan kimia. Materi tersebut umumnya dibelajarkan secara konvensional, sehingga siswa kurang aktif belajar. Upaya pemecahan masalah yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan problem solving. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hasil belajar dan persepsi siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan problem solving. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu dan rancangan deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tumpang yang berjumlah empat kelas (156 siswa). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas XI IPA 1 (32 siswa) sebagai kelas eksperimen I, yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas XI IPA 4 (33 siswa) sebagai kelas eksperimen II, yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem solving. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar kognitif, lembar observasi afektif, dan psikomotorik, serta angket persepsi siswa. Hasil uji coba tes hasil belajar kognitif, diperoleh 20 soal valid dengan reliabilitas 0,89. Perbedaan hasil belajar kognitif kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dianalisis menggunakan uji non parametrik Mann Whithney dengan taraf signifikansi a = 0,05, perbedaan hasil belajar afektif diperoleh dari persentase afektif setiap pertemuan, perbedaan hasil belajar psikomotor diperoleh dari persentase psikomotor pada satu kali pertemuan, sedangkan perbedaan persepsi siswa dilakukan menggunakan persentase dari hasil analisis angket persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan menggunakan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (rerata 76) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem solving (rerata 66) dengan nilai Asymp.Sig = 0,03 < 0,05. Begitu pula dengan kemampuan afektif dan psikomotorik siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing secara kualitatif lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem solving. (2) persepsi siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing secara kualitatif lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem solving. ABSTRACT Kurniasari, Tutut. 2012. Learning Outcomes and Students Perceptions in Science Class SMA Negeri 1 Tumpang on Teaching Chemical Equilibrium Using Guided Inquiry and Problem Solving Learning Models. Thesis, Department of Chemistry, Science Faculty, State University of Malang. Supervisor: (I) Dr. I Wayan Dasna, M.Si, M.Ed; (II) Habiddin, S.Pd, M.Pd. Keywords: guided inquiry, problem solving, learning outcomes, perception Science and this applied such as agriculture, pharmaceuticals, medicine, civil engineering, and so can not be separated from the use of concepts, principles, or theories of chemistry. One of the subject matter in high school is a chemical equilibrium. The material is generally studied conventionally, so that students learn less active. The effort to solve this problem by using guided inquiry and problem solving learning models. This study aims to determine how the learning outcomes and student perceptions using guided inquiry and problem solving learning model. This research uses quasi-experimental design and qualitative descriptive design. In the study population are student in science class SMA Negeri 1 Malang (156 students). Sampling was conducted using cluster random sampling technique. Science class 1 (32 students) as an experimental class I, which teach using guided inquiry learning model and science class 4 (33 students) as an experimental class II, which learn using problem solving learning model. Instruments used in this research is to learn the results of cognitive tests, observation sheets affective, and psychomotor, and student perceptions questionnaire. The results of the test trials of cognitive learning outcomes, obtained 20 valid questions with reliability 0,89. Differences in cognitive learning outcomes of experiments class I and class II are analyzed using non-parametric test Mann Whithney with 0,05 significance level, the difference in the affective learning outcomes obtained from studying affective percentage of each meeting, the difference in the psychomotor learning outcomes obtained from the percentage in one session , while the differences in the students perception using analysis of the perception questionnaire. The results showed that: (1) cognitive learning outcomes of students using guided inquiry learning model (mean 76) higher than students using problem solving learning model (mean 66) with a value Asymp.Sig = 0.03 < 0.05. Similarly, affective and psychomotor skills of students using guided inquiry learning model is better than the students using problem solving learning model. (2) students perception using guided inquiry learning model is better than the students using problem solving learning model.