Pebedaan Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 3 Fase Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 6 Malang pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Main Author: Verdiyanista Kusuma Dewi; Mahasiswa UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2012
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/20386
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Dewi, Verdiyanista Kusuma. 2012. Pebedaan Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 3 Fase Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 6 Malang pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Hj. Tri Maryami, Apt., M.Pd, (II) Muntholib, S.Pd., M.Si. Kata Kunci: learning cycle, hasil belajar, kelarutan dan hasil kali kelarutan Dalam KTSP, siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Landasan utama KTSP adalah pembelajaran konstruktivistik. Model pembelajaran Learning Cycle 3 fase yang berorientasi pada konstruktivistik diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mempelajari Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Pembelajaran dengan menggunakan Learning Cycle merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 3 fase dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental. Populasi penelitian ini adalah kelas XI IPA SMAN 6 Malang yang berjumlah 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Kelas eksperimen diajar menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 3 fase sedangkan kelas kontrol diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 82,86 dengan nilai tertinggi 92, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 71,78 dengan nilai tertinggi 84. Pengujian terhadap hipotesis diperoleh nilai signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi ini lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar siswa.