UJI AKTIVITAS DAN STABILITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) PADA BAKTERI-BAKTERI PENYEBAB KERUSAKAN IKAN (Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli) SECARA IN VITRO

Main Author: IGNASIUS FFERDINANDUS RUA KUWA; Mahasiswa UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2011
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/18958
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Kuwa, Ignasius Ferdinandus Rua. 2011. Uji Aktivitas dan Stabilitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) pada Bakteri-bakteri Penyebab Kerusakan Ikan (Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli) secara In Vitro . Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Hj. Tri Maryami, Apt., M.Pd, (II) Evi Susanti, S.Si, M.Si. Kata kunci: Antibakteri, ekstrak bawang putih, aktivitas, stabilitas, in vitro Bawang putih (Allium sativum L.) sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan obat-obatan tradisional. Bawang putih memiliki kemampuan sebagai antibakteri dan antijamur, karena mengandung senyawa allisin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli dan (2) stabilitas antibakteri ekstrak bawang putih terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli selama waktu penyimpanan. Penelitian ini bersifat laboratoris dan dilaksanakan di Laboratorium Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, pada bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011. Sampel yang digunakan ialah ekstrak bawang putih. Tahapan penelitian yang dilakukan ialah: (1) preparasi bakteri uji, (2) preparasi ekstrak bawang putih, (3) pengujian aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih dan (4) pengujian stabilitas antibakteri ekstrak bawang putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli tergolong kuat dan terhadap Bacillus subtilis tergolong sedang, masing-masing menghasilkan zona hambat 22,00 mm, 21,335 mm, dan 13,50 mm; (2) Semakin lama waktu penyimpanan ekstrak bawang putih, sifat antibakteri semakin menurun. Penurunan aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 100% terhadap (1) Staphylococcus aureus, (2) Bacillus subtilis dan (3) Escherichia coli pada selang penyimpanan 12 berturut-turut adalah: (1) 3,85%, (2) 9,09% dan (3) 16,80%, sedangkan pada selang penyimpanan 24 jam berturut-turut adalah: (1) 16,91%, (2) 15,15% dan(3) 20,78%. Penurunan aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 75% terhadap (1) Staphylococcus aureus, (2) Bacillus subtilis dan (3) Escherichia coli pada selang penyimpanan 12 berturut-turut adalah: (1) 0,93%, (2) 1,32% dan (3) 15,55%, sedangkan pada selang penyimpanan 24 jam berturut-turut adalah: (1) 14,12%, (2) 3,93% dan (3) 41,75%.