Optimasi Fermentasi Hasil Hidrolisis Ampas Tebu Menjadi Bioetanol Menggunakan Ragi Tape
Main Author: | Cahyaning Utami; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2011
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/16595 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Utami, C. R. 2011. Optimasi Fermentasi Hasil Hidrolisis Ampas Tebu menjadi Bioetanol Menggunakan Ragi Tape. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Evi Susanti, S.Si., M.Si.,(II) Muntholib, S.Pd., M.Si. Kata Kunci: fermentasi, bioetanol, ampas tebu, ragi tape Produksi bioetanol dari ampas tebu terdiri dari tahap: perlakuan awal ampas tebu, sakarifikasi, fermentasi dan pemurnian. Ragi tape merupakan biakan campuran yang telah lama digunakan untuk fermentasi pada pembuatan tape. Ragi tape terdiri atas beberapa mikroba seperti Saccharomyces cereviciae, Candida utilitis dan Hansenulla. Saccharomyces cereviciae dapat mengkonversi glukosa menjadi bioetanol. Maka, ragi tape dapat digunakan sebagai sumber mikroba dalam proses fermentasi pada produksi bioetanol, khususnya produksi bioetanol dari ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ragi tape dalam proses fermentasi hasil hidrolisis ampas tebu menjadi bioetanol. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan secara eksperimental di Laboratorium FMIPA UM. Produksi Bioetanol dari ampas tebu pada penelitian ini melalui tahap hidrolisis ampas tebu terlebih dahulu. Hidrolisis selulosa ampas tebu menjadi glukosa menggunakan ekstrak kasar sistem selulase yang diisolasi dari Bacillus circulans. Tahapan penelitian yang dilakukan: (1) isolasi dan karakterisasi sistem selulase Bacillus circulans, (2) hidrolisis ampas tebu menggunakan sistem selulase Bacillus circulans, (3) penentuan kadar glukosa hasil hidrolisis ampas tebu menggunakan sistem selulase Bacillus circulans, (4) penentuan waktu dan jumlah ragi tape optimum fermentasi hasil hidrolisis ampas tebu menjadi bioetanol, (5) penentuan kadar alkohol destilat bioetanol, dan (6) identifikasi bioetanol hasil fermentasi menggunakan uji kualitatif dan GC-MS. Penentuan jumlah optimum ragi tape dilakukan dengan variasi 2, 5, 10, 15 dan 20%(b/v) dengan variasi waktu 12 jam, 1, 2,3 ,4 dan 5 hari. Pemurnian bioetanol pada penelitian ini dilakukan dengan destilasi fraksional. Destilat yang diperoleh kemudian diukur kadar alkoholnya dengan alkoholmeter. Rendemen bioetanol merupakan jumlah etanol yang diperoleh perkilogram ampas tebu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi 500 mL hasil hidrolisis dari 10 gram ampas tebu menjadi bioetanol membutuhkan ragi tape sebanyak 10% (b/v) dengan waktu fermentasi selama 1 hari dan menghasilkan rendemen sebesar 175 mL/Kg. Berdasarkan uji kualitatif (CAN, FeCl3, Lucas serta uji nyala) dan GC-MS menunjukkan bahwa etanol merupakan produk utama dari hasil fermentasi pada kondisi optimum dan dapat dimurnikan setelah didestilasi. Berdasarkan hasil, maka ragi tape berpotensi digunakan sebagai sumber mikroba untuk tahap fermentasi pada produksi bioetanol dari ampas tebu.