Pengembangan Perangkat Pembelajaran Hibrida untuk Rintisan SMA Bertaraf Internasional Kelas XI Semester 2 pada Topik-Topik Kesetimbangan Larutan, pH Asam-Basa, dan Larutan Penyangga

Main Author: Rini Retnosari; Mahasiswa UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2011
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/16470
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Retnosari, Rini. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Hibrida untuk Rintisan SMA Bertaraf Internasional Kelas XI Semester 2 pada Topik-Topik Kesetimbangan Larutan, pH Asam-Basa, dan Larutan Penyangga. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Surjani Wonorahardjo, Ph.D; (II) Herunata, S.Pd, M.Pd. Kata-kata kunci: Perangkat pembelajaran hibrida, kesetimbangan larutan, pH asam-basa, larutan bufer, RSMA-BI Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003, pemerintah menyelenggarakan satuan pendidikan bertaraf internasional yang diawali dengan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Setelah minimal empat tahun diharapkan sekolah tersebut layak menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Dalam panduan penyelenggaraan Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMA-BI) disebutkan bahwa SBI = SNP + X, dengan X adalah pendalaman dan pengayaan materi, penggunaan bahasa Inggris, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, dan pengenalan budaya lintas bangsa. Adanya pendalaman dan pengayaan materi menuntut untuk disusunnya kurikulum RSMA-BI. Kurikulum RSMA-BI dikembangkan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ditambah dan diperdalam berdasarkan isi kurikulum untuk mata pelajaran sejenis pada sekolah-sekolah di negara-negara OECD atau negara maju lainnya dalam bidang pendidikan. Akibat dari hal tersebut maka perlu disusun suatu bahan ajar yang memenuhi kurikulum RSMA-BI. Selain itu proses pembelajaran pada RSMA-BI harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang sehingga dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu alternatif pembelajaran tersebut adalah pembelajaran hybrida dimana pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas namun dapat dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan TIK. Beberapa topik pada pelajaran kimia di RSMA-BI adalah kesetimbangan larutan, pH asam-basa, dan larutan bufer. Proses pembelajaran pada topik-topik tersebut memerlukan media dan bahan ajar yang memenuhi aspek-aspek makroskropik, mikroskropik, dan simbolik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran hibrida pada topik-topik tersebut yang memenuhi ketiga aspek tersebut, dan mengetahui kelayakannya berdasarkan hasil validasi oleh validator. Pembelajaran hibrida dalam penelitian ini merupakan kombinasi dari pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran secara online menggunakan web-based learning yang dirancang dengan mengunakan software CMS Moodle. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, worksheet, handout, dan instrumen penilaian yang dilengkapi dengan web berbasis moodle. Perangkat pembelajaran dikembangkan berdasarkan model Dick & Carey yang telah disesuaikan untuk pembelajaran hibrida. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan lebih dulu divalidasi sebelum digunakan di RSMA-BI. Uji kelayakan terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan angket yang berupa lembar penilaian menggunakan skala bertingkat, lembar saran dan tanggapan. Uji kelayakan dilakukan oleh dua dosen kimia, dua guru kimia RSMA-BI di Malang, serta siswa kelas XI semester 2 di salah satu sekolah di RSMA-BI Malang. Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan layak atau tidaknya perangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk digunakan di RSMA-BI. Komentar dan saran-saran dari validator digunakan untuk perbaikan perangkat pembelajaran sebelum diuji cobakan secara lebih luas pada sekolah-sekolah RSMA-BI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kelayakan perangkat pembelajaran yang diberikan oleh dosen dan guru adalah 91%, sedangkan yang diberikan oleh siswa adalah 78%. Berdasarkan hasil tersebut perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dianggap layak untuk digunakan di RSMA-BI. Perbaikan perangkat pembelajaran berdasarkan komentar dan saran dari dosen, guru, dan siswa memungkinkan untuk diuji cobakannya secara lebih luas pada sekolah-sekolah RSMA-BI.