Kajian Tentang Model Problem-Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI SMA Negeri 7 Malang Tahun Ajaran 2008/2009

Main Author: Nanik Widyastuti
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/1524
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Widyastuti, Nanik. 2009. Kajian Tentang Model Problem-Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI SMA Negeri 7 Malang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D., (II) Drs. Supardjito Kata Kunci: Problem-Based Learning, koloid, hasil belajar, berpikir kritis Koloid merupakan salah satu materi yang diajarkan di SMA pada semester II kelas XI. Metode pembelajaran yang selama ini sering diterapkan dalam membelajarkan koloid menggunakan metode konvensional. Penggunaan metode ini membuat siswa kurang termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat mengakibatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia dan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah model pembelajaran PBL. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan PBL dengan siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional, (2) untuk mengetahui dampak penggunaan model pembelajaran PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, dan (3) untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran PBL. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimental semu dan rancangan deskriptif. Rancangan eksperimental semu digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan PBL dengan siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional. Sedangkan rancangan deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran nyata tentang proses, hasil belajar, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Malang pada bulan Mei 2009 dengan objek penelitian adalah materi koloid. Instrumen pengukuran terdiri dari tes tulis, angket, lembar observasi. Tes yang dilakukan telah divalidasi dan diketahui reliabilitasnya sebesar 0,86. Analisis data dilakukan dengan Uji-t pada signifikasi α = 0,05 dan analisis deskriptif dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil Uji-t menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi daripada kelas kontrol (thitung 6,158 > ttabel 1,99). Kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Persentase siswa kelas eksperimen yang mampu mengerjakan soal kategori kemampuan berpikir analisis, sintesis, kemampuan berpikir kritis berinduksi dan kemampuan berpikir kritis berargumentasi sebesar 85,6%, 86%, 74,1% dan 78,9%. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model PBL sebanyak 13,5% menyatakan sangat positif, 64,9% menyatakan positif, 18,9% menyatakan negatif dan 2,7% menyatakan sangat negatif.