Optimasi Hidrolisis Enzimatis Ampas Tebu Menggunakan Ektrak Kasar Selulase Bacillus circulans Dalam Rangka Produksi Bioetanol
Main Author: | ARDIAN TRIO WICAKSONO; Perpustakaan UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2011
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/13714 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Wicaksono, Ardian, Trio. 2011. Optimasi Hidrolisis Enzimatis Ampas Tebu Menggunakan Ekstrak Kasar Selulase Bacillus circulans Dalam Rangka Produksi Bioetanol. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Evi Susanti, S.Si, M.Si., (II) Muntholib, S.Pd, M.Si. Kata kunci: optimasi, hidrolisis, ampas tebu, sistem selulase, Bacillus circullans Produksi bioetanol dari ampas tebu terdiri dari 4 tahap yaitu: (1) perlakuan awal, (2) produksi enzim, (3) hidrolisis untuk menghasilkan glukosa, (4) fermentasi untuk menghasilkan bioetanol. Tahap hidrolisis dalam pembuatan bioetanol dari ampas tebu umumnya dilakukan secara enzimatis menggunakan enzim selulase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum hidrolisis enzimatis ampas tebu menggunakan ekstrak kasar selulase Bacillus circulans dalam rangka produksi bioetanol yang meliputi waktu, jumlah enzim, pH, suhu inkubasi, dan pengadukan. Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris. Data penelitian diperoleh dari percobaan yang melalui beberapa tahap penelitian, yaitu: (1) isolasi ekstrak kasar selulase, (2) preparasi ampas tebu, (3) verifikasi pengaruh perlakuan awal, (4) penentuan waktu hidrolisis optimum, (5) penentuan jumlah ekstrak kasar selulase optimum, (6) penentuan pH optimum untuk hidrolisis, (7) penentuan suhu inkubasi optimum, (8) penentuan pengaruh pengadukan terhadap proses hidrolisis. Data yang diperoleh berupa kadar glukosa. Kadar glukosa diukur menggunakan uji Somogyi-Nelson untuk mengetahui kondisi optimum. Kemampuan hidrolisis enzimatis ampas tebu dalam masing-masing tahap ditunjukkan dengan persen sakarifikasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang optimasi hidrolisis ampas tebu yang mendapat perlakuan awal autoclafing dilanjutkan impregnasi H2SO4 menggunakan ekstrak kasar selulase Bacillus circulans, disimpulkan hasil-hasil sebagai berikut: (1) hidrolisis ampas tebu tanpa perlakuan awal dibandingkan perlakuan awal autoclafing impregnasi H2SO4 mengalami peningkatan sebesar 4,32 kali lipat, (2) waktu inkubasi optimum adalah 12 jam, (3) volume ekstrak kasar selulase sebanyak 50 mL, (4) pH optimum hidrolisis adalah pH 5, (5) suhu inkubasi optimum hidrolisis adalah 45°C, dan (6) pengadukan kontinyu pada proses hidrolisis menghasilkan persen sakarifikasi 24 kali lebih tinggi dibandingkan tanpa pengadukan yakni sebesar 1,218 %.