Pengaruh Ekstrak Daun Tempuyung (Sonchus arvensis) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Shigella dysenteriae Dan Escherichia coli Secara In Vitro

Main Author: Yusrotul Fariha; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2010
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/9366
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Fariha, Yusrotul. 2010. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Tempuyung {Sonchus arvensis(L).} terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Shigella dysenteriae dan Escherichia coli Secara In vitro. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M. Pd, (II) Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si. Kata kunci: Daun tempuyung, daya antibakteri, solutio petit, Shigella dysenteriae, Escherichia coli. Disentri dan diare merupakan penyakit yang banyak menyerang masyarakat terutama anak-anak dan orang lanjut usia. Bakteri penyebab penyakit disentri basiler ialah Shigella dysenteriae, sedangkan bakteri penyebab diare ialah Escherichia coli yang bersifat enteropatogen. Masyarakat menggunakan antibiotic sintetik untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk diare dan disentri. Saat ini beberapa spesies bakteri telah resisten terhadap antibiotik sintetik, sehingga perlu adanya alternatif obat lain, seperti tanaman berkhasiat obat. Daun tempuyung dapat digunakan untuk membantu mengatasi penyakit diare dan disentri. Adapun senyawa antibakteri yang terkandung dalam daun tempuyung ialah flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, glikosida dan polifenol (Winarto, 2004:7). Tujuan penelitian ini ialah untuk : 1) mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun tempuyung terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri S.dysenteriae dan bakteri E. coli secara in vitro ; 2) mengetahui konsentrasi ekstrak daun tempuyung yang mempunyai daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri S. dysenteriae dan bakteri E. coli secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2010 - Mei 2010 diLaboratorium Mikrobiologi jurusan Biologi FMIPA UM. Jenis penelitian ialah penelitian eksperimen dan rancangan penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA Tunggal dan bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf signifikasi 1%. Ekstraksi daun tempuyung dilakukan dengan maserasi menggunakan alkohol 95%, kemudian diuapkan dan dilarutkan menjadi berbagai konsentrasi dengan menggunakan solutio petit. Konsentrasi yang diujikan yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Daya antibakteri daun tempuyung ditentukan berdasarkan hasil pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan S. dysenteriae dan E. coli yang telah ditumbuhkan pada medium NA, dan diinkubasikan pada suhu 370 C selama 1 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) ada pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun tempuyung terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri S. dysenteriae dan bakteri E. coli ; 2) konsentrasi 60% merupakan konsentrasi ekstrak daun tempuyung yang mempunyai daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri S.dysenteriae, sedangkan konsentrasi ekstrak daun tempuyung yang mempunyai daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri E.coli ialah konsentrasi 50%, tetapi tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 30%, 40% dan 60%.