STUDI STRUKTUR ANATOMI ORGAN VEGETATIF KAPAS (Gossypium hirsutum L.) VARIETAS KANESIA 14 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA

Main Author: Azizatur Rahmah; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2010
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/8451
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Rahmah Azizatur. 2010. Studi Struktur Anatomi Organ Vegetatif Kapas (Gossypium hirsutum L.) Varietas Kanesia 14 Hasil Iradiasi Sinar Gamma. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S., (II) Dr. Subiyakto. Kata kunci: struktur anatomi, organ vegetatif, kapas (G. hirsutum L.) varietas Kanesia 14, iradiasi sinar gamma. Iradiasi sinar gamma yang diberikan kepada benih kapas, memberikan efek mutasi yang acak. Tanaman kapas yang memiliki viabilitas terhadap sinar gamma diduga memiliki struktur anatomi yang berbeda dengan struktur anatomi tanaman kapas yang tidak diberi iradiasi sinar gamma. Struktur morfologi merupakan ekspresi dari materi genetik, begitu pula dengan struktur anatomi, bentuk dan ukuran sel pada organ vegetatif tanaman kapas. Ukuran sel tanaman kapas yang maksimal karena adanya iradiasi sinar gamma diharapkan ada mutasi yang menyebabkan meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi kapas. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Bahan amatan berupa akar, batang dan daun tanaman kapas diambil dari Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2009. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan struktur anatomi akar, batang, dan daun pada tanaman G. hirsutum L varietas Kanesia 14 dari benih yang telah diberi perlakuan dengan penyinaran sinar gamma, intensitas sinar gamma yang diberikan yaitu 0, 5, 20, 40, 60, 80, 100 G ray. Data yang diperoleh adalah struktur anatomi irisan melintang akar, batang, dan daun tanaman kapas. Data kemudian diukur dengan mikrometer dan didapatkan angkaangka dari data yang berupa ukuran sel dan jumlah lapisan jaringan. Data yang dibandingkan yaitu daun (diameter sel epidermis, panjang sel palisade, dan tebal daun), batang (jumlah lapisan periderm, diameter sel korteks, tebal jaringan xilem, diameter sel empulur), akar (banyaknya lapisan periderm, diameter xilem, dan diameter akar). Data didokumentasikan dalam bentuk foto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur anatomi tanaman kapas yang diberi iradiasi sinar gamma tidak berbeda dengan tanaman kapas yang tidak diberi iradiasi sinar gamma. Iradiasi sinar gamma berpengaruh pada ukuran sel, jumlah lapisan jaringan. Iradiasi sinar gamma yang paling berpengaruh adalah 60 G ray. Intensitas 60 G ray mempengaruhi ukuran dan jumlah 7 bagian organ dari 11 organ yang diamati, yaitu diameter jaringan xilem pada akar, diameter akar, tebal jaringan xilem pada batang, tebal daun, panjang sel korteks pada batang, panjang sel empulur pada batang, dan panjang sel palisade daun. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dilakukan dengan intensitas sinar gamma 60 G ray. Penelitian lebih lanjut dapat diamati tentang struktur organ generatif, system fisiologis tumbuhan, dan perubahan materi genetik.