STRUKTUR KOMUNITAS COLLEMBOLA BERDASARKAN UMUR TANAMAN KAKAO DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR
Main Author: | Rieza Novrianggita; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/76154 |
Daftar Isi:
- Hewan tanah memiliki kontribusi yang sangat besar untuk menentukan tingkat kesuburan tanah. Perbedaan jenis tanaman, jenis pupuk dan kondisi lahan juga berpengaruh terhadap keanekaragaman dan kelimpahan hewan tanah. Collembola berperanan sebagai perombak bahan organik, pemakan jamur, indikator perubahan keadaan tanah, dan pemangsa. Tujuan penelitian yaitu untuk mengeksplorasi, mengetahui perbedaan INP, indeks keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan, serta perbedaan faktor abiotik (pH dan suhu) dan kandungan Nitrogen taksa Collembolayang terdapat pada tanaman kakao berumur 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Tanaman kakao yang digunakan berumur 2, 5, 10 dan 15 tahun. Sampel tanah diambil disekitar pohon kakao sekitar 30 cm dari pangkal pohon. Setiap umur tanaman kakao diambil 10% sebagai lokasi pengambilan sampel tanah. Pada setiap lokasi dilakukan pengukuran faktor abiotik meliputi suhu, pH dan nitrogen. Sampel tanah kemudian diekstraksi dengan menggunakan barless tullgreen dan dijemur selama 12 jam. Hasil ekstraksi tanah kemudian diidentifikasi menggunakan mikroskop. Data Collembola digunakan untuk menghitung indeks nilai penting, keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan. Hasil perhitungan dari analisis keanekaragaman Collembola pada tanaman kakao umur 2, 5,10 dan 15 tahun meliputi keanekaragaman, kemerataan dan kekayaan jenis kemudian di analisis menggunakan uji anakovayang berfungsi untuk menguji perbandingan dan hubungan sedangkan faktor Abiotik (suhu, pH dan nitrogen) dianalisis dengan menggunakan uji regresi yang berfungsi untuk menguji pengaruh. Hasil penelitian ditemukan komposisi Collembola yang terdiri atas 3 ordo (Diplura, Poduromorpha, dan Entobryomorpha), 5 famili (Campodeidae, Tullbergidae, Hypogastruridae, Isotomidae, dan Entomobrydae), dan 8 genus (Campodea, Prabhergia, Triacanthella, Folsomides, Paranurophorus, Isotomiella, Isotoma, dan Entomobrya). Pada lahan kakao umur 2 tahun di temukan 6 marga yaitu Campodea, Prabhergia, Folsomides, Paranurophorus, Isotomiella, dan Isotoma. Pada lahan kakao umur 5 tahun ditemukan 4 marga yaitu Campodea, Prabhergia, Isotoma, dan Entomobrya. Lahan kakao umur 10 tahun ditemukan 4 jenis marga yaitu Campodea, Prabhergia, Isotoma dan Triacanthella sedangkan dilahan kakao umur 15 tahun ditemukan 3 jenis taksa yaitu Paranurophorus, Isotoma dan Triacanthella. Hasil analisis Indeks Nilai Penting (INP) didapatkan hasil bahwa tanaman kakao umur 2, 5 dan 10 tahun nilai INP yang tertinggi adalah dari genus Isotoma sedangkan tanaman kakao umur 15 tahun nilai INP tertinggi adalah genus Paranurophorus. Collembola yang ditemukan dengan jumlah paling sedikit adalah genus Entomobrya dari famili Entomobridae. Berdasarkan tabel hasil uji Tukey HSD dapat diketahui indeks keanekaragaman (H’) pada tanaman kakao umur 2 tahun tidak berbeda nyata dengan tanaman kakao umur 5 tahun. Sedangkan indeks keanekaragaman pada tanaman kakao umur 2 dan 5 tahun berbeda nyata dengan tanaman kakao umur 10 dan 15 tahun. Indeks kemerataan (E) pada tanaman kakao umur 10 tahun tidak berbeda nyata dengan tanaman kakao umur 2 dan 5 tahun. Tetapi indeks keanekaragaman pada tanaman kakao umur 15 tahun berbeda nyata dengan tanaman kakao umur 2, 5 dan 10 tahun. Sedangkan pada indeks kekayaan (R) pada tanaman kakao umur 15 tahun tidak berbeda nyata dengan tanaman kakao umur 10 dan 5 tahun. Tetapi indeks keanekaragaman pada tanaman kakao umur 2 tahun berbeda nyata dengan tanaman kakao umur 15, 5 dan 10 tahun. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan suhu dan pH berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, dan indeks kekayaan pada setiap lahan tanaman kakao. Kandungan N-total yang terdapat pada lahan tanaman kakao berpengeruh terhadap indeks kekayaan