Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metano Kulit Buah Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill ) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis secara In Vitro
Main Author: | Nazilatul Khoiroh; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2017
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/64128 |
Daftar Isi:
- Limbah kulit apel manalagi belum banyak dimanfaatkan. Limbah kulit apel memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih banyak dari pada buahnya (Wolfe, 2003). Kandungan senyawa aktif limbah kulit apel manalagi dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Albertoet al., 2006). Penelitianini bertujuan untuk menentukan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak metanol kulit buah apel manalagi (Malus sylvestris Mill) dan menentukan konsentrasi ekstrak metanol kulit buah apel manalagi (Malus sylvestris Mill) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis berdasarkan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM).Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekstraksi maserasi karena peralatan yang digunakan sederhana, dapat menghasilkan ekstrak dalam jumlah banyak, dan terhindar dari perubahan senyawa –senyawa kimia tertentu karena pemanasan.Ekstraksi kulit buah apel manalagi dengan menggunakan pelarut metanol 96%. Penggunaan pelarut metanol 96% karena titik didih yang rendah dibanding etanol. Penentuan aktifitas antibakteri menggunakan metode dilusi karena dapat melihat kadar hambat dan kadar bunuh bakteri secara bersamaan secara kualitatif dan kuantitatif.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif laboratorium secara in-vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 kelompok control dan 5 kelompok perlakuan yang masing-masing 4 ulangan. Kontrol negative tanpa pemberian ekstrak dan control positif menggunakan kloramfenikol 50 μg/ml. lima perlakuan konsentrasi ekstrak yaitu: 100.000 μg/ml, 80.000 μg/ml, 60.000 μg/ml, 40.000 μg/ml, 20.000 μg/ml. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) bakteri Staphylococcus epidermidis. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data uji non parametric Krusskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah apel manalagi mengandung senyawa aktif flavonoid, terpenoid, polifenol, tanin,dan saponin. Konsentrasi ekstrak metanol kulit buah apel manalagi yang paling efektif dalam menghambat dan membunuh bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 60.000 μg/ml.