PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA MA SUNAN KALIJOGO NGADRI BINANGUN
Main Author: | Lenny Masitoh; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2017
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/63631 |
Daftar Isi:
- Hasil observasi kegiatan pembelajaran dan wawancara dengan guru Biologi dan siswa kelas XI IPA Sunan Kalijogo Ngadri didapatkan bahwa pembelajaran yang selama ini berlangsung masih menggunakan metode ceramah, sehingga belum dapat melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis serta hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dipadu Think Pair Share (TPS) dapat membuat dan melatih siswa untuk aktif dalam mencari, menganalisis, dan membangun jawaban dalam menemukan berbagai alternatif solusi, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dipadu Think Pair Share (TPS) terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian yaitu seluruh siswa kelas XI IPA MA Sunan Kalijogo Ngadri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I menunjukkan hasil rata-rata seluruh indikator sebesar 57,41 dengan kategori sedang sedangkan pada siklus II sebesar 70,12 dengan kategori tinggi. Hasil belajar kognitif siswa menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 52,94% pada siklus I dan sebesar 88,24% pada siklus II. Keterampilan berkomunikasi berupa keterampilan bertanya, menjawab, dan berargumentasi menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 47,06% pada siklus I dan sebesar 88,23% dengan pada siklus II.