penerapan model pembelajaran kooperatif two stay two stray (TSTS) untuk meningkatkan kemampuan bertanya, kemampuan menjawab, dan motivasi belajar biologi siswa kelas X-5 SMAN 7 Malang

Main Author: RATIH PURWITANINGRUM; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2010
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/6327
Daftar Isi:
  • ABSTRAKPurwitaningrum, Ratih. 2010. Penerapan Model Pembelajaran KooperatifTwo Stay Two Stray untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya,Kemampuan Menjawab, dan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas X-5SMA Negeri 7 Malang. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (I) Drs. Pudyo Susanto, M.Pd; (II) Dra. Sri RahayuLestari, M.Si.Kata kunci: pembelajaran kooperatif two stay two stray, kemampuan bertanya,kemampuan menjawab, motivasi belajarBerdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SMA Negeri 7Malang, diketahui bahwa metode pengajaran yang masih umum digunakan olehguru biologi di SMA Negeri 7 Malang adalah metode ceramah, diskusi kelompokkecil, dan tanya jawab. Cara pengajaran ini ternyata membuat siswa pasif, seringmembuat kegaduhan, dan bosan dalam belajar. Siswa tidak terlalu aktif bertanyaataupun mengemukakan pendapatnya sebesar 28%. Pada saat ulangan harian punmasih ada beberapa siswa yang mencontek pekerjaan teman sebangkunya sebesar44%. Siswa yang tidak mau memperhatikan saat pelajaran dan membuatkegaduhan selama kegiatan pembelajaran sebesar 50%. Untuk dapat lebihmengaktifkan dan meningkatkan kegiatan belajar siswa perlu dilakukan variasidalam proses belajar mengajar. Khususnya variasi dalam model misalnya denganbelajar kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model, salahsatunya adalah model Two Stay Two Stray. Melalui belajar kooperatif Two StayTwo Stray, siswa dilatih untuk bekerjasama, berinteraksi dan berkomunikasi antarsiswa, serta bertanggung jawab dalam penguasaan materi.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) belajar kooperatif model Two Stay TwoStray ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertanya, kemampuanmenjawab siswa dan efek motivasi belajar siswa. Subyek penelitian adalah siswakelas X-5 SMA Negeri 7 Malang semester genap tahun ajaran 2009/2010. Jumlahsiswa kelas X-5 sebanyak 35 siswa.Penerapan belajar kooperatif model Two Stay Two Stray sebagai berikut:(1) siswa membaca handout atau buku teks. Pada tahap ini siswa diberikesempatan untuk membaca materi dari handout sebelum mengerjakan LKS, (2)siswa menjawab soal-soal dalam LKS oleh kelompok yang telah ditentukan, (3)anggota kelompok yang telah ditentukan untuk membuat beberapa pertanyaan, (4)siswa saling bertamu ke kelompok lain untuk bertukar informasi jawaban dariLKS dan mengajukan pertanyaan yang sudah dibuat dari kelompok asal, (5) siswayang bertamu kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan informasi dari hasilbertamu, dan (6) diskusi kelas, salah satu kelompok mempresentasikan kembalitugasnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bertanya denganindikator siswa membuat pertanyaan pada saat bertamu & mengemukakanpertanyaan pada saat diskusi presentasi untuk siswa kelas X-5 SMA Negeri 7Malang menunjukkan belum mencapai tingkat kognitif siswa SMA yang sesuaiiidengan teori perkembangan Piaget dimana untuk anak SMA tingkat kognitifnyadimulai dari C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5 (menilai), dan C6(mencipta). Untuk mengklasifikasikan pertanyaan siswa pada saat bertamu dandiskusi peneliti menggunakan tingkat kognitif siswa dari “Taksonomi Bloom”(C1, C2, C3, C4, C5, dan C6) Penerapan model Two Stay Two Stray tidakmeningkatkan kemampuan bertanya siswa kelas X-5 SMA Negeri 7 Malang.Hasil penelitian untuk kemampuan menjawab siswa kelas X-5 SMANegeri 7 Malang yang didasarkan pada struktur jawaban siswa pada saat bertamudan diskusi presentasi menggunakan “Taksonomi Bloom” belum mencapaitingkat kognitif siswa sesuai dengan teori perkembangan kognitif yangdikemukakan oleh Piaget yaitu siswa SMA memiliki tingkat kognitif dimulai dariC3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5 (menilai), dan C6 (mencipta). Hasilpenelitian untuk motivasi (perhatian, usaha, waktu belajar, irama perasaan, danpenanpilan) belajar Biologi siswa kelas X-5 SMA Negeri 7 Malang, adalah52.14% yang termasuk dalam kategori cukup pada siklus I, menjadi 77.73% yangtermasuk dalam kategori baik pada siklus II.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapanmodel pembelajaran Two Stay Two Stray tidak dapat meningkatkan kemampuanbertanya dan kemampuan menjawab siswa kelas X-5 SMA Negeri 7 Malang.Namun dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay TwoStray dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas X-5 SMA Negeri 7Malang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa dalammelaksanakan model pembelajaran Two Stay Two Stray bagi peneliti selanjutnya,perlu dikembangkan konstruktivisme dalam belajar kooperatif Model Two StayTwo Stray. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru jika akan menerapkan TwoStay Two Stray adalah guru mempelajari apa, mengapa, dan bagaimana modelpembelajaran Two Stay Two Stray. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru jikaakan mengakses kemampuan bertanya dan kemampuan menjawab denganmenggunakan taksonomi Bloom adalah guru harus memahami taksonomi Bloomsesuai dengan tingkat kognitif dari siswa serta guru harus mampumengklasifikasikan struktur pertanyaan dan jawaban siswa sesuai taksonomiBloom dengan teliti dan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bertanyadan menjawab untuk penelitian selanjutnya guru perlu menjelaskan kepada siswagambaran tingkatan pertanyaan yang diharapkan oleh guru pada siswa yang sesuaidengan “Taksonomi Bloom” yang memiliki 6 tingkat kognitif yaitu C1(mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5(mengevaluasi), dan C6 (mencipta).