Pengaruh Pemberian Gel Lidah Buaya (Aloe barbadensis Mill) Terhadap Mortalitas Fasciola hepatica Secara in vitro

Main Author: Windaniyah sri rahayu; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2010
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/6273
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Rahayu,Sri Windaniyah. 2009. Pengaruh Pemberian Gel Lidah buaya (Aloe barbadensis Mill) Terhadap Mortalitas Fasciola hepatica Secara in Vitro. Skripsi. Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Pembimbin(I) Dr. Endang Suarsini, M.Ked, (II) Sofia Ery Rahayu, S Pd, M.Si.Kata kunci: gel lidah buaya, mortalitas, Fasciola hepatica, in vitro Penyakit Fascioliasis pada hewan ternak, bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi peternak. Penanggulangan fascioliasis ini dilakukan dengan pemberian obat sintesis. Penggunaan obat-obat sintetis dapat menimbulkan efek samping yang merugikan, maka pengobatan tradisional menjadi salah satu alternatif yang digunakan oleh masyarakat. Dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan tanaman TOGA yakni lidah buaya. Lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat, antara lain sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Seiring perkembangannya, tanaman lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat, yaitu menurunkan kadar gula, menurunkan kolesterol, dan bagian gelnya digunakan sebagai obat cacingan secara tradisional. Kandungan kimia yang ada pada gel lidah buaya adalah tanin,aloin, flavonoid saponin, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh pemberian gel Lidah buaya terhadap mortalitas Fasciola hepatica; (2) mengetahui konsentrasi pemberian gel yang efektif dalam mortalitas Fasciola hepatica. Jenis penelitian eksperimen dalam RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan jumlah ulangan sebanyak 6, dan jumlah taraf perlakuan sebanyak 6 yakni 0%, 1%, 2% 3%, 4%, 5%. Penelitian ini dilakukan di laboratorium biologi ruang BIO 307, mulai dari bulan Juni-September 2008. Obyek penelitian adalah cacing Fasciola hepatica sebanyak 216 ekor. Mortalitas Fasciola hepatica dihitung berdasarkan jumlah cacing yang mati dibagi dengan jumlah cacing yang digunakan dalam penelitian kemudian dikalikan seratus persen. Data mortalitas cacing dianalisis dengan analisis varian tunggal untuk mengetahui pengaruh pemberian gel lidah buaya terhadap mortalitas Fasciola hepatica dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fhitung (9,536) lebih besar dari Ftabel (3,86) yang berarti bahwa ada pengaruh pemberian gel Lidah buaya terhadap mortalitas Fasciola hepatica. Dari hasil uji lanjut BNT menunjukkan konsentrasi 5 % memiliki rerata mortalitas paling besar dibanding konsentrasi lain.