Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Autoplay pada Pelajaran IPA Terpadu Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi

Main Author: Muhammad Chakim; MAHASISWA
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2015
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/45827
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Chakim, Muhammad. 2015. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Autoplay pada Pelajaran IPA Terpadu Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Endang Suarsini, M.Ked, (2) Dr. Betty Lukiati, M.S. Kata kunci: multimedia pembelajaran interaktif, autoplay, struktur dan fungsi tumbuhan serta pemanfaatannya dalam teknologi. Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu (IPA Terpadu) merupakan sebuah pelajaran yang mencakup ilmu fisika, biologi dan kimia dalam kesatuan, serta menekankan pada proses penemuan dan pengembangan dengan menggunakan metode ilmiah serta menuntut sikap ilmiah. Metode pembelajaran IPA Terpadu yang digunakan saat ini meliputi ceramah, diskusi, dan praktikum. Penggunaan metode pembelajaran tersebut membuat sebagian siswa kurang mengerti terhadap materi yang diajarkan, serta enggan untuk mempelajari kembali materi yang telah diterima. Supaya siswa bersemangat untuk belajar, maka dibutuhkan sebuah media yang mampu untuk menarik siswa untuk mau belajar sehingga siswa mampu memahami materi dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengembangkan media pembelajaran IPA Terpadu berbasis Autoplay yang atraktif, aplikatif, dan efektif pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi. Penelitian ini menggunakan model Penelitian dan Pengembangan Analysis, Design, Development, Implement, Evaluation (ADDIE) yang dikembangkan oleh Branch (2009). Tahap penelitian ini yaitu Analysis (analisis), Design (perancangan), Develop (pengembangan), Implement (implementasi), serta Evaluation (evaluasi). Produk multimedia yang telah jadi kemudian divalidasi oleh Validator Ahli Media, Validator Ahli Materi, serta Validator Ahli Penerapan Lapangan. Media yang telah divalidasi selanjutnya diuji cobakan kepada siswa. siswa yang menjadi subyek uji coba adalah siswa kelas VIII G dan VIII H SMP Negeri 15 Malang tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 15 anak. Hasil penelitian menunjukkan penilaian dari Ahli Media memberikan kriteria “Sangat Valid”, Ahli Materi memberikan kriteria “Sangat Valid”, Ahli Penerapan Lapangan memberikan kriteria “Valid”, dan hasil uji keterbacaan yang dilakukan kepada siswa memberikan kriteria “Sangat Terbaca”. Validator ahli media, ahli materi, serta ahli penerapan lapangan selain melaksanakan penilaian juga memberikan saran untuk perbaikan media. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran yang dihasilkan setelah direvisi menunjukkan kriteria yang sangat valid sehingga layak digunakan.