Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipadu dengan Jigsaw terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

Main Author: Ninda Cynthia Pradani; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2015
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/43436
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Pradani, Ninda Cynthia. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipadu dengan Jigsaw terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd, (II) Dr. Umie Lestari, M.Si. Kata kunci: problem based learning, jigsaw, berpikir kritis, hasil belajar Proses pembelajaran tidak hanya menekankan pada aspek pemahaman tetapi juga menekankan pada pentingnya mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Salah satu kemampuan berpikir yang perlu dikembangkan adalah kemampuan berpikir kritis. Faktanya, model pembelajaran yang diterapkan di SMA Brawijaya Smart School belum memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Rendahnya kemampuan berpikir kritis ditandai dengan rendahnya siswa dalam memberikan argumen, memberi penjelasan lanjut serta mengambil kesimpulan yang nantinya berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Permasalahan tersebut dicoba diatasi dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipadu dengan Jigsaw. Menurut berbagai sumber, PBL efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pemberian masalah yang mampu memicu konflik kognitif siswa. Jigsaw memiliki karakteristik adanya kelompok asal dan kelompok ahli sehingga setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk memberikan tutor sebaya kepada sesama anggota kelompoknya. Dengan demikian, diharapkan model pembelajaran PBL dipadu dengan Jigsaw mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dengan model pembelajaran PBL dipadu dengan Jigsaw dibanding dengan model konvensional dan 2) mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dengan model pembelajaran PBL dipadu dengan Jigsaw dibanding dengan model konvensional.Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan kelompok non-ekivalen (non equivalent control group design). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran PBL dipadu dengan Jigsaw, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Brawijaya Smart School. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik acak. Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa diukur dengan tes. Data diambil dari hasil pretest dan posttest. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji anakova pada taraf signifikasi 0,5% (p < 0,05) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA SMA Brawijaya Smart School dengan model pembelajaran PBL dipadu dengan Jigsaw dibanding dengan model konvensional. Kelas eksperimen dengan model PBL dipadu dengan Jigsaw memperoleh rata-rata skor kemampuan berpikir kritis 9,1% lebih tinggi dari kelas kontrol dan 2) Ada perbedaan hasil siswa kelas XI MIA SMA Brawijaya Smart School dengan model pembelajaran PBL dipadu dengan Jigsaw dibanding dengan model konvensional. Kelas eksperimen dengan model PBL dipadu dengan Jigsaw memperoleh rata-rata skor hasil belajar 7% lebih tinggi dari kelas kontrol. Saran yang dapat diberikan adalah model pembelajaran PBL dipadu dengan Jigsaw sebaiknya diaplikasikan dalam pembelajaran Biologi karena telah terbukti mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.