Uji Kualitas Mikrobiologi Jus Alpukat di Kota Malang Berdasarkan Angka Lempeng Total Koloni Bakteri

Main Author: Dwi R.S. Putri; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2015
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/43175
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Putri, Dwi R. S. 2015. Uji Kualitas Mikrobiologi Jus Alpukat di Kota Malang Berdasarkan Angka Lempeng Total Koloni Bakteri. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M. Pd. (II) Sitoresmi Prabaningtyas, S. Si, M. Si. Kata Kunci: Jus Alpukat, ALT Koloni Bakteri, Sanitasi, Higiene Jus alpukat merupakan salah satu minuman yang disukai oleh masyarakat karena mengandung nutrisi dan dapat menyegarkan badan akibat cuaca yang panas dan kering. Jus alpukat dapat terkontaminasi oleh bakteri apabila pedagang kurang memperhatikan sanitasi dan higiene dalam proses pembuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menentukan ALT koloni bakteri dalam jus alpukat yang dijual oleh beberapa PKL dan beberapa pedagang di depot makan di Kota Malang; 2) menentukan kelayakan konsumsi jus alpukat yang dijual oleh beberapa PKL dan beberapa pedagang di depot makan di Kota Malang berdasarkan ALT koloni bakteri; 3) membahas secara deskriptif faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas mikrobiologi jus alpukat yang diteliti berdasarkan hasil observasi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang mulai bulan Januari 2015 s.d Juni 2015. Sampel yang digunakan adalah jus alpukat yang dijual oleh 5 orang PKL dan 5 pedagang di depot makan di lima kecamatan di Kota Malang. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval waktu 1 minggu. Data penelitian hasil perhitungan ALT koloni bakteri dirujuk pada batas maksimum ALT koloni bakteri yang ditetapkan oleh BPOM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009 untuk sari buah dan sari sayuran. Hasil penelitian menunjukkan: 1) rerata ALT koloni bakteri sampel jus alpukat yang dijual oleh PKL di Kecamatan Kedungkandang (3,7 x 109 cfu/ml), Blimbing (2,5 x 109 cfu/ml), Sukun (1,4 x 109 cfu/ml), Lowokwaru (2,1 x 108 cfu/ml), dan Klojen (1,3 x 107 cfu/ml ) dan rerata ALT koloni bakteri sampel jus alpukat yang dijual oleh pedagang di depot makan di Kecamatan Klojen (1,1 x 109 cfu/ml), Blimbing (1,0 x 109 cfu/ml), Kedungkandang (6,9 x 107 cfu/ml), Sukun (2,0 x 107 cfu/ml), dan Lowokwaru (6,9 x 106 cfu/ml ); 2) semua sampel jus alpukat yang dijual oleh PKL maupun pedagang di depot makan kurang layak dikonsumsi berdasarkan ALT koloni bakteri merujuk pada batas maksimum ALT yang ditetapkan BPOM RI tahun 2009, yaitu 1 x 104 cfu/ml; 3) faktor sanitasi dan higiene, seperti kebiasaan mencuci tangan; memakai celemek dan sarung tangan, kebersihan peralatan, kebersihan bahan, kebersihan tempat berjualan jus buah yang kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kualitas mikrobiologi sampel jus alpukat.