PENGARUH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) GALUR BALB/ C
Main Author: | Halimatus Sa'diyah; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2015
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/41127 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Sa’diyah, Halimatus. 2015. Pengaruh Susu Kambing Peranakan Etawa terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) Galur BALB/ C. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Amy Tenzer, M. S, (II) Dra. Hj. Nursasi Handayani, M. Si Kata Kunci : Susu kambing peranakan etawa, Kualitas spermatozoa, Konsentrasi, Morfologi normal, dan Motilitas. Susu kambing PE merupakan susu yang dihasilkan oleh kambing persilangan kambing Etawa dari India dengan kambing Kacang (lokal). Susu kambing PE memiliki kandungan vitamin A, kalsium, protein, lemak, vitamin D dan asam lemak esensial yang lebih tinggi dibandikan dengan susu sapi. Susu kambing bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang alergi terhadap susu sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh susu kambing PE terhadap kualitas sperrmatozoa yang meliputi konsentrasi, morfologi normal, dan motilitas mencit. Penelitian dilakukan di Kandang Pemeliharaan Hewan dan di Laboratorium Struktur Perkembangan dan Taksonomi Hewan Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, pada bulan Januari 2015-Februari 2015. Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan galur Balb/ C umur 8-10 minggu dengan berat 22 ± 2 gram. Mencit dibagi secara acak ke dalam empat kelompok perlakuan yaitu (0; 0,25; 0,5 dan 0,75) ml/ 20 g BB dengan enam kali ulangan. Susu kambing PE diberikan per oral secara gavage setiap hari selama 36 hari. Hari ke-37 mencit dibedah. Epididimis diambil kemudian dicacah dalam 1 ml NaCl 0,9% sehingga terbentuk suspensi yang digunakan untuk mengukur kualitas spermatozoa secara mikroskopis. Data konsentrasi, morfologi normal dan motilitas spermatozoa dianalisis dengan Anava dengan taraf signifikansi 5%, jika hasilnya signifikan dilanjutkan uji lanjut Duncan. Data menunjukkan bahwa secara nominal konsentrasi, morfologi normal, dan motilitas spermatozoa cenderung meningkat seiring dengan penambahan dosis susu kambing PE. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa sampai dengan dosis 0,75 ml/ 20 g BB susu kambing PE tidak berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi, dan motilitas spermatozoa tetapi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan morfologi normal spermatozoa.