Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Kerapu Cantang (Ephinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Hasil Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Di BPBAP Situbondo Dan Gundil Situbondo

Main Author: Karlina Nurhayati; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2015
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/40829
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Nurhayati, Karlina. Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Kerapu Cantang (Ephinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Hasil Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di BPBAP Situbondo dan Gundil Situbondo, Skripsi, Jurusan Biologi, Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. EndangSuarsini, M.Ked. (II) Sofia EryRahayu, S.Pd., M.Si Kata kunci: Identifikasi, Prevalensi, Ektoparasit, Ikan Kerapu Cantang (Ephinephelus fuscoguttatus-lanceolatus),Keramba Jaring Apung (KJA), Situbondo Budidayaikan KerapuCantangmempunyai prospek pengembangan yang cukup cerah. Penyakit ikan yang paling umumadalahdisebabkanolehparasit.Olehkarenaitu, proses identifikasidanprevalensisertaintensitasektoparasitdiperlukanuntukmenemukansolusi yang tepatuntukmencegahterjadinyaseranganektoparasit.Penelitianbertujuanuntukmengidentifikasi macam-macam ektoparasit yang menyerang pada ikan Kerapu Cantang di KJA BPBAP Situbondo dan KJA Gundil Situbondo serta membandingkan prevalensi dan intensitas ektoparasit pada ikan Kerapu Cantang hasil budidaya air payau antara KJA BPBAP Situbondo dan KJA Gundil Situbondo. Metodepenelitianadalahdeskriptifeksploratif. Teknik sampling yaitupurposive samplingdimanajumlahsampelikanadalah 5% dari total populasiikanKerapu di tiap KJA sehinggadiambil 20 ekorikandenganseluruhsampelsebesar 40 ekorikanKerapuCantangberukuran 15 cm yang memilikiciriterserangpenyakit.Lendirikanberasaldarisirip, operculumdanpermukaantubuhdiambildenganmetodekerok (scrapping). Proses identifikasiektoparasit yang ditemukanmenggunakanbukuidentifikasiparasitikanolehKabata (1985). Hasil penelitian menunjukkanbahwadari 40 sampellendirikanKerapuCantangdi KJA BPBAP dan KJA GundilSitubondoditemukanektoparasitfasedewasa genus BenedeniadanDactylogyrus. UkurantubuhDactylogyrussebesar 0,5 mm danmemiliki sepasang bintik mata, kepala berlobus 4 buah dansepasang median hooks, serta 14 marginal hooks. UkurantubuhBenedeniasebesar2.05 - 3.29 mmdanmemiliki dua pasang bintik mata pada bagian anterior dan posterior, bentuk tubuh pipih agak oval, bagian anterior terdapat sepasang alat penempel,sedangkan pada bagian posterior terdapat haptor dansepasang alat pengait.Hasilperhitunganprevalensidanintensitasmenunjukkanbahwa di KJA BPBAP SitubondoprevalensiDactylogyrus sebesar15%denganintensitassebesar 1 ind/ekordanprevalensiBenedeniasebesar 15%danintensitassebesar2 ind/ekor. Di KJA GundilprevalensiDactylogyrussebesar 0% denganintensitassebesar 0 ind/ekordanprevalensiBenedeniasebesar 100% danintensitassebesar 4 ind/ekor. Faktorkualitas air jugamempengaruhihasilprevalensidanintensitasektoparasit. Hasilpengukuran di KJA BPBAP Situbondomemiliki pH 8,275, salinitas 33 ppm, ammonia