PENGARUH PENAMBAHAN WHEY KEJU DAN WHEY TAHU PADA MEDIA BIAKAN MURNI TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm))
Main Author: | Mayangsari .; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2015
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/40820 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Mayangsari. 2015. Pengaruh Penambahan Whey Keju dan Whey Tahu pada Media Biakan Murni terhadap Pertumbuhan Koloni Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.). Skripsi, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd, (II) Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes. Kata Kunci: whey keju, whey tahu, media pertumbuhan, biakan murni, jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) adalah salah satu jamur yang paling populer sebagai jamur yang dapat dikonsumsi. Masyarakat sering membudidayakan jamur tiram putih. Jamur tiram putih membutuhkan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya. Biakan murni jamur tiram putih (F0) biasanya menggunakan medium Kentang Dekstrosa Agar (KDA). Whey keju dan whey tahu berpotensi sebagai komponen medium biakan jamur tiram putih disamping medium KDA, karena mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan dalam pertumbuhan jamur tiram putih. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meneliti pengaruh penambahan whey keju dan whey tahu yang ditambahkan pada media biakan murni dalam mempercepat pertumbuhan koloni jamur tiram putih, dibandingkan medium KDA, dan 2) menentukan macam whey yang lebih mampu mempercepat pertumbuhan koloni jamur tiram putih. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi, jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang pada bulan Desember 2014 - Mei 2015. Jenis penelitian ini ialah penelitian eksperimental laboratoris. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan macam whey yaitu whey keju dan whey tahu dalam sepuluh kali ulangan, sebagai kontrol digunakan medium Kentang Dextrose Agar (KDA). Bagian insang (gills) dari basidiokarp jamur tiram putih dipotong menggunakan bor gabus yang berdiameter 5 mm secara aseptik dan diinokulasikan pada medium whey keju, whey tahu dan KDA, selanjutnya diinkubasikan dalam inkubator. Pengukuran diameter koloni dilakukan pada hari ke-4 dan hari ke-7 setelah inokulasi. Kecepatan pertumbuhan koloni diukur dengan cara menghitung selisih diameter akhir dengan diameter awal kemudian dibagi rentang hari. Data kecepatan pertumbuhan koloni dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians Tunggal dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh penggunaan whey keju dan whey tahu dalam mempercepat pertumbuhan jamur tiram putih, dibandingkan medium KDA dan 2) penambahan whey keju maupun whey tahu ternyata mampu mempercepat pertumbuhan koloni jamur tiram putih, tetapi tidak berbeda secara signifikan. Kedua macam whey memberikan pengaruh lebih baikdibandingkan dengan medium KDA dalam mempercepat pertumbuhan kolonijamur tiram putih.