PENGARUH ASPARTAM TERHADAP PANJANG SIKLUS ESTRUS DAN PERTAMBAHAN BOBOT MENCIT (MUS MUSCULUS) GALUR BALB C

Main Author: Anissa Puspitawangi; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2014
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/37638
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Puspitawangi, Anissa. 2014. Pengaruh Aspartam terhadap Panjang Siklus Estrus dan Pertambahan Bobot Mencit (Mus musculus) Galur Balb C. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing:(I) Dra. Amy Tenzer, M.S. dan (II) Dra. Nursasi Handayani, M.Si. Kata kunci: aspartam, panjang siklus estrus, pertambahan bobot badan Aspartam sebagai pemanis non nutritif, berupa serbuk kristal putih bersih tidak berbau, 200 kali lebih manis dari sukrosa. Pengunaan semakin meluas pada produk-produk minuman ringan, permen penyegar nafas, sereal, permen karet, topping es krim, selai, jeli, pudding, dan yogurt. Penggunaann aspartam pada manusia perlu diwaspadai karena potensi toksisitasnya masih mengundang kontroversi meskipun telah dijamin oleh BPOM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspartam terhadap panjang siklus estrus dan pertambahan bobot mencit (Mus musculus) Balb C. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK). Dosis aspartam dalam penelitian adalah 0; 6,24; 9,36; 12,48; dan 15,6 mg/20g bb/hari. Aspartam yang dilarutkan dalam akuades diberikan secara gavage sebanyak 0,5 ml/20 gram bb/hari. Perlakuan pemberian aspartam selama 4 kali siklus estrus. Sampel yang digunakan adalah 25 ekor mencit betina dewasa kelamin berumur 8 minggu dengan bobot badan 20±2 g. Pengambilan data panjang siklus estrus mencit dilakukan dengan cara menghitung panjang hari antara tahap estrus akhir dan tahap estrus akhir berikutnya. Tahap estrus akhir ditentukan melalui pengamatan mikroskopis struktur epitelium permukaan vagina dengan teknik lavage. Pertambahan bobot badan mencit diketahui dengan cara mencari selisih bobot badan mencit setelah perlakuan dengan bobot mencit sebelum perlakuan. Data dianalisis dengan anava tunggal pada taraf uji 5%. Analisis data menunjukkan bahwa aspartam tidak berpengaruh terhadap panjang siklus estrus dan pertambahan bobot mencit (Mus musculus) Balb C (p>0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian aspartam sampai dengan 15,6 mg/20 g bb/hari tidak berpengaruh terhadap panjang siklus estrus dan pertambahan bobot mencit.