Analisis Protein Darah Kerbau Lokal (Bubalus bubalis) di Wilayah Lumajang dan Bangkalan dengan Menggunakan Teknik SDS PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrilamide Gel Electrophoresis) Sebagai Pendekatan Kekerabatan

Main Author: Ayun Wintari; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2014
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/36608
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Wintari, Ayun. 2014. Analisis Protein Darah Kerbau Lokal (Bubalus Bubalis) Di Wilayah Lumajang Dan Bangkalan Dengan Menggunakan Teknik SDS PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis) Sebagai Pendekatan Kekerabatan. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Umie Lestari, M. Si. , (II) Prof. Dr. agr. M. Amin, S. Pd., M. Si. Kata Kunci: analisis protein, protein darah, hubungan genetik, keragaman genetik Sejak tahun 2009 hingga 2012, populasi ternak kerbau cenderung menurun, terutama di Jawa Timur. Berbagai upaya untuk meningkatan jumlah populasi telah dilakukan. Salah satunya adalah melalui teknik persilangan (breeding). Akan tetapi sejauh ini hasil yang diperoleh dari persilangan tersebut belum mampu meningkatkan jumlah populasi ternak kerbau yang ada. Kondisi ini diduga disebabkan oleh masih rendahnya mutu genetik akibat adanya perkawinan sejenis (inbreeding) dalam suatu populasi. Oleh sebab itu diperlukan teknik dan jenis persilangan yang tepat untuk membantu meningkatkan mutu genetik kerbau, yaitu dengan melihat hubungan kekerabatan tiap individu kerbau dari masing-masing populasi. Untuk dapat melihat hubungan kekerabatan tersebut maka perlu dilakukan studi molekuler, melalui pengamatan profil protein spesifik dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan estimasi hubungan kekerabatan kerbau di Lumajang dan Bangkalan melalui analisis profil protein spesifik darah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Darah kerbau dari kedua populasi dipisahkan menjadi plasma darah dan eritrosit. Bagian plasma di purifikasi dan selanjutnya di elektroforesis sehingga menghasilkan pita protein spesifik meliputi hemoglobin (64-66 kDa), transferin (79-85 kDa), dan post-transferin (95-100 kDa). Selanjutnya dianalisis menggunakan (cluster analysis) MVSP 3.22. dan GENEPOP 4.2 untuk mendapatkan estimasi hubungan kekerabatan dan variasi ekspresi protein. Hasil penelitian diketahui bahwa frekuensi ekspresi protein kerbau dari dua populasi yaitu ekspresi transferin pada populasi Bangkalan dan post-transferin dari populasi Lumajang lebih variatif dibandingkan ekspresi hemoglobin. Berdasarkan dendogram hasil analisis filogeni rekomendasi persilangan yang dapat dilakukan adalah individu Bangkalan 4 disilangkan dengan semua individu dari kedua populasi. Individu Lumajang 4, Bangkalan 1, dan Lumajang 2 tidak dapat saling disilangkan dengan Individu Bangkalan 2, Lumajang 3, Bangkalan 3 serta Lumajang 1, karena individu-individu tersebut memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.