Pengaruh Serbuk Biji Pinang (Areca catechu L.) terhadap Mortalitas Telur Cacing Hati (Fasciola hepatica L.) secara In Vitro

Main Author: Aya Sufia Mandasari; 2007
Format: PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/3508
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/download/3508/3295
Daftar Isi:
  • iABSTRAKMandasari, Aya. Sufia. 2007. Pengaruh Serbuk Biji Pinang (Areca catechu L.)terhadap Mortalitas Telur Cacing Hati (Fasciola hepatica L.) secara InVitro. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (I) Dra. Susilowati, M.S., (II) Dra. Sri Rahayu Lestari,M.Si.Kata kunci: serbuk biji pinang, mortalitas telur cacing hati.Kerugian yang diakibatkan oleh fascioliasis cukup besar, sehingga perluusaha pemberantasan dan pengendalian penyakit ini agar tidak mengakibatkankerugian bagi para peternak. Tindakan paling efektif dalam usaha pencegahan danpemberantasan parasit adalah dengan jalan memotong atau mengganggu daurhidup parasit. Salah satunya adalah pemberantasan telur cacing hati yangberpotensi berkembang menjadi individu baru dengan memanfaatkan bahan yangdisediakan oleh alam, diantaranya dengan memanfaatkan biji pinang (Arecacatechu L.). Menurut Soegito (1997), aenyawa pada biji pinang yang didugaberfungsi sebagai antihelmintik (anticacing) adalah arekolina. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk biji pinang terhadap mortalitas telurcacing Fasciola hepatica.Eksperimen dilakukan dengan memberi perlakuan serbuk biji pinangdengan konsentrasi 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Rancangan yang digunakanadalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 6 kali ulangan dan setiapperlakuan digunakan 15 butir telur cacing hati. Penelitian ini dilaksanakan diLaboraturium Biologi ruang 307 FMIPA UM pada bulan November-Desember2006. Waktu pengamatan 20 hari. Data yang diperoleh berupa jumlah mortalitastelur Fasciola hepatica dalam berbagai konsentrasi. Parameter yang digunakandalam menentukan mortalitas telur cacing hati ini adalah pecahnya dinding telurdan mengkerutnya dinding telur. Data dianalisis menggunakan analisis variantunggal pada taraf 5%, bila signifikan dilanjutkan uji BNT0,05.Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian serbuk biji pinang(Areca catechu) terhadap mortalitas telur cacing hati (Fasciola hepatica), hal inisesuai dengan hasil analisis varian yang menunjukkan F hitung perlakuan (67,23)> F0,05 (2,76). Hasil uji lanjut BNT 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yangnyata antara masing-masing perlakuan, dan konsentrasi 80 % menghasilkan reratamortalitas telur cacing hati (Fasciola hepatica) paling besar (0,7516).