studi hubungan antara diameter cangkang dengan kematangan gonad dua spesies bulu babi di pantai pasir panjang pulau sempu kab. malang

Main Author: m ali mustofa; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/3352
Daftar Isi:
  • ABSTRAKMustofa, M. Ali. 2009. Studi Hubungan antara Diameter Cangkang dengan Kematangan Gonad Dua Spesies Bulu Babi di Pantai Pasir Panjang Pulau Sempu Kabupaten Malang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si, (II) Dr. Ibrohim, M.Si.Kata Kunci: Diameter cangkang, Kematangan, Gonad, Colobocentrotus atratus dan Echinometra mathaeiSebaran bulu babi di Indonesia hampir merata disetiap pantai dengan keragaman jenis yang tinggi. Namun produk perikanan bulu babi (gonad) belum dilirik sebagai komoditi perikanan yang menjanjikan, hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat tentang aspek bulu babi antara lain tentang kematangan gonadnya. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap adanya hubungan antara dimeter cangkang dengan warna gonad, berat gonad dan kematangan gonad dua spesies bulu babi yaitu Colobocentrotus atratus dan Echinometra mathaei di Pantai Pasir Panjang Pulau Sempu Kabupaten Malang.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2009. Tempat penelitian di daerah pasang surut Pantai Pasir Panjang Pulau Sempu Kabupaten Malang. Untuk keperluan pembedahan cangkang dan penimbangan berat gonad dilakukan di Laboratorium Jurusan Biologi ruang 111 FMIPA UM. Kriteria kematangan gonad bulu babi yang diamati dari bulu babi jenis Colobocentrotus atratus dan Echinometra mathaei meliputi warna dan berat gonad. Diameter cangkang yang digunakan adalah 3,5 cm, 4 cm dan 4,5 cm. Diambil sebanyak 6 (enam) kali ulangan pada setiap diameter cangkang untuk tiap-tiap jenis bulu babi. Total sampel adalah sebanyak 36 bulu babi. Sampel diambil secara acak dengan teknik jelajah. Data yang diperoleh adalah data diameter cangkang, berat gonad dan warna gonad bulu babi. Data diameter cangkang dan berat gonad dianalisis menggunakan uji korelasi dengan bantuan program SPSS for Windows 15. Sedangkan warna gonad dianalisis secara deskriptif.Hasil pengamatan warna gonad menunjukkan adanya hubungan diameter cangkang dengan warna gonad bulu babi Colobocentrotus atratus dan Echinometra mathaei. Hal ini dapat jelaskan dari kenyataan bahwa pertambahan diameter cangkang diikuti juga dengan perubahan warna gonadnya. Perubahan warna gonad ini menunjukkan adanya kecenderungan dominasi gonad warna coklat kemerahan dan coklat kekuningan dari warna kuning pada setiap tingkat diameter cangkang dua jenis bulu babi. Kecenderungan dominasi warna ini mulai muncul pada diameter cangkang 4,0 cm. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan antara diameter cangkang dengan berat gonad dua jenis bulu babi yang diteliti. Pada Colobocentrotus atratus, berat gonad berturut-turut adalah 0,30 gram pada diameter 3,5 cm, 1,14 gram pada diameter 4,0 cm dan 0,86 gram pada diameter 4,5 cm. Pada Echinometra mathaei berat gonad berturut turut adalah 0,40 pada diameter 3,5 cm, 0,77 gram pada diameter 4,0 cm dan 1,34 gram pada diameter 4,5 cm. Dari hasil analisis dua kriteria kematangan gonad di atas, diperkirakan awal kematangan gonad bulu babi Colobocentrotus atratus dan Echinometra mathaei terjadi pada diameter cangkang 4,0 cm.