PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) GALUR BALB C
Main Author: | Pratma Haya Paramita; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/29784 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Paramita, Pratma, Haya. 2013. Pengaruh Sari Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) Galur Balb C. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Umie Lestari, M.Si, (II) Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si. Kata kunci: sari buah merah, kualitas spermatozoa, mencit. Kualitas sperma sangat menentukan tingkat kesuburan seorang pria. Beberapa masalah fertilitas yang ditemukan pada pasangan suami istri, misalnya kesulitan dalam memperoleh keturunan, rendahnya kualitas sperma dimungkinkan menjadi salah satu faktor penyebab masalah tersebut. Buah merah merupakan tanaman yang masih satu famili dengan tanaman pandan. Berdasarkan pendapat masyarakat, buah merah dilaporkan dapat digunakan sebagai obat fertilitas yang dikonsumsi oleh pria. Namun sampai saat ini belum ada penelitian yang menggunakan pemanfaatan buah merah terhadap sistem reproduksi jantan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sari buah merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus) galur Balb C dan dosis sari buah merah yang mulai berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus) galur Balb C. Penelitian eksperimental ini menggunakan 25 ekor mencit jantan galur Balb C yang berumur 8 sampai 10 minggu yang dibagi dalam 5 perlakuan dan 5 ulangan. Mencit di-gavage setiap hari selama 36 hari. Dosis yang digunakan adalah 0 ml/kg BB (kontrol), 0,65 ml/kg BB, 1,3 ml/kg BB, 1,95 ml/kg BB, dan 2,6 ml/kg BB. Pengamatan jumlah spermatozoa dilakukan dengan menggunakan Neubauer improved. Pengamatan persentase morfologi normal dan abnormal serta persentase spermatozoa mati dan hidup dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali dengan menggunakan modifikasi metode pewarnaan apusan sperma eosin-nigrosin dari WHO. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian tunggal dan jika signifikan dilanjutkan dengan uji BNT 5% untuk mengetahui dosis sari buah merah yang berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus) galur Balb C. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sari buah merah berpengaruh terhadap morfologi dan viabilitas spermatozoa, namun tidak berpengaruh terhadap jumlah spermatozoa. Sari buah merah mulai berpengaruh secara signifikan pada dosis P2 yaitu 1,3 ml/kg BB. Pada dosis ini, jumlah spermatozoa meningkat yaitu sebesar 3,12 juta/ml, persentase morfologi normal juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 53,2% dan viabilitas spermatozoa sebesar 45,6%. Namun pada dosis P3 dan P4 jumlah, morfologi normal dan viabilitas spermatozoa menurun kembali.