Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TAI (Team assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa kelas X SMAN 2 Batu Pada Materi Ekosistem
Main Author: | ari tri widiasih; Perpustakaan UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/2634 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Widiasih, Ari Tri. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 2 Batu Pada Materi Ekosistem. Skripsi., Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri malang. Pembimbing: (I) Dr. Fatchur Rohman, M.Si, (II) Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd. Kata Kunci: TAI, motivasi, hasil belajar SMAN 2 Batu merupakan salah satu SMA negeri yang berada di kawasan Kota Administratif Batu. Siswa-siswa di sekolah ini cukup heterogen karena berasal dari berbagai kalangan yang ada di kota Batu, mengingat Batu merupakan kota yang warganya kebanyakan merupakan pendatang bukan penduduk asli. Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa pembelajaran Biologi di sekolah ini khususnya kelas X-5 masih menggunakan metode yang terpusat pada guru (teacher- centered). Hal ini menyebabkan rendahya motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan, kurangnya persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menerangkan, rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa belum terlihat maksimal dalam kegiatan pembelajaran, dan anggapan bahwa Biologi merupakan pelajaran yang membosankan dan sulit untuk dipahami. Bahkan pada saat ulangan harian banyak siswa yang tidak hadir. Selain itu, hasil ulangan siswa pada materi sebelumnya menunjukkan nilai yang sangat rendah. Hampir 100% siswa kelas X-5 mendapatkan nilai di bawah 60 untuk materi Plantae. Nilai tertinggi yang bisa dicapai hanya 60 dan nilai terendah mencapai 37, 5 dengan nilai rata-rata 48. TAI (Team Assisted Individualization) merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan banyak sekali kesempatan pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dimana pada setiap tahapnya dituntut perhatian penuh dari siswa sehingga siswa tidak akan memiliki waktu untuk ramai tetapi tetap memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri, teman dan Guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif model TAI (Team Assisted Individualization) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 2 Batu pada materi Ekosistem dan berapa peningkatan yang bisa dicapai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, pada bulan Mei-Juni 2009 di SMAN 2 Batu. Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas X-5 yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 23 orang siswa perempuan. Sedangkan materi yang disampaikan adalah ekosistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 2 Batu pada materi Ekosistem melalui 8 tahapan yang sedikit mengalami perubahan dari tahapan yang sudah ada sebelumnya. Untuk tahapan pertama teams: Guru membentuk kelompok kooperatif, tahapan kedua placement test: Guru memberikan tes awal pada siswa, tahapan ketiga teaching group: Guru mengajar materi pokok secara klasikal diawali dengan pemberian eksplorasi berupa penyajian fenomena yang relevan dengan materi yang akan dipelajari siswa yang tidak termasuk pada tahapan teaching group, tahapan keempat student creative: siswa mengerjakan tugas berupa LKS secara individu dengan belajar di luar ruangan yang juga tidak termasuk pada tahapan student creative, tahapan kelima team study: siswa mengerjakan LKS secara berkelompok, tahap keenam whole class units: siswa melakukan diskusi dengan presentasi jawaban LKS oleh kelompok tertentu, tahapan ketujuh fact tes: Guru memberikan tes akhir pada siswa, tahapan kedelapan team score and team recognition: Gutu menghitung skor kelompok dan memberi penghargaan kepada kelompok terbaik. Peningkatan motivasi belajar Biologi siswa kelas X SMAN 2 Batu pada materi Ekosistem ditandai denganpeningkatan jumlah siswa yang memiliki motivasi sangat baik dari 2 orang siswa menjadi 6 orang siswa, motivasi baik dari 6 orang siswa menjadi 20 orang siswa dan terjadi penurunan jumlah siswa yang memiliki motivasi cukup dari 26 orang siswa menjadi 9 orang siswa, serta motivasi kurang dari 4 orang siswa menjadi 1 orang siswa. Selain itu juga terjadi peningkatan persentase motivasi belajar siswa untuk tiap indikator; untuk indikator attention meningkat sebesar 23, 08%, relevance meningkat sebesar 44, 95%, confidence meningkat sebesar 41, 94%, dan satisfaction meningkat sebesar 95, 29%. Sedangkan, peningkatan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 2 Batu pada materi ekosistem ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mendapatkan tingkat penghargaan super (31 ≤ PP ≤ 45) yang merupakan tingkat pengahargaan dengan poin terbesar yaitu dari 3 orang siswa menjadi 16 orang siswa, tingkat penghargaan hebat (16 ≤ PP ≤ 30) turun dari 15 orang siswa menjadi 14 orang siswa begitu pula tingkat penghargaan baik (0 ≤ PP ≤ 15) yang turun dari 18 orang siswa menjadi 6 orang siswa. Selain itu pada siklus 2 SKM (Standar Kelulusan Minimal ) siswa dapat terpenuhi dengan ketuntasan belajar sebesar 88, 88%. Untuk lebih memaksimalkan penerapan pembelajaran kooperatif model TAI (Team Assisted Individualization) pemahaman konsep terhadap tahap-tahap pembelajarannya mutlak diperlukan. Selain itu, dalam penerapan pembelajaran kooperatif model TAI (Team Assisted Individualization) khususnya pada tahap whole class unit penguatan konsep pada siswa harus dimaksimalkan.Untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif model TAI (Team Assisted Individualization) perlu dilakukan modifikasi melalui penggabungan TAI dengan model pembelajaran kooperatif yang lain dan apabila materi memungkinkan perlu dilakukan penelitian terhadap hasil belajar yang tidak hanya dilihat dari ranah kognitif tetapi juga dari ranah psikomotorik dan afektif.