Struktur Komunitas Gastropoda pada Ekosistem Hutan Mangrove Pantai Rejoso Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Pasuruan

Main Author: BENDELINA GETREIDA KIM ASAMAU
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2013
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/24421
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Asamau, Bendelina Getreida Kim. 2011. Struktur Komunitas Gastropoda pada Ekosistem Hutan Mangrove Pantai Rejoso Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Pasuruan. Skripsi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Hj. Hawa Tuarita, M. Si. (II) Drs. H. Agus Dharmawan, M. Si. Kata kunci: gastropoda, struktur komunitas, hutan mangrove Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem alamiah yang unik dan mempunyai nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Salah satu biota yang hidup di hutan mangrove adalah Gastropoda. Gastropoda adalah Molusca yang mengalami modifikasi dari bentuk bilateral simetris menjadi bentuk yang mengadakan rotasi (pembelitan). Penelitian ini dilakukan pada Ekosistem Hutan Mangrove, Pantai Rejoso, Desa Patuguran, Pasuruan dan dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Jenis Gastropoda terdapat pada ekosistem hutan mangrove Pantai Rejoso, (2) Struktur komunitas (kepadatan, frekuensi, dominansi dan nilai penting) Gastropoda pada ekosistem hutan mangrove Pantai Rejoso, (3) Hubungan faktor abiotik (pH, suhu, salinitas, kelembaban udara dan intensitas cahaya) dengan struktur komunitas (kepadatan, frekuensi, dominansi dan nilai penting) gastropoda pada ekosistem hutan mangrove Pantai Rejoso. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menghitung nilai kepadatan, frekuensi kehadiran, dominansi, dan nilai penting Gastropoda, sedangkan interaksi antara faktor-faktor abiotik dan struktur Gastropoda dianalisis dengan Analisis Regresi Berganda (Univariate Regression). Pengambilan data diakukan dengan menggunakan transek garis yang dibuat dengan GPS. Transek dibentangkan tegak lurus terhadap garis pantai mulai dari vegetasi terluar. Jumlah transek adalah 10 transek dengan jarak antar-transek 25 meter. Dalam satu transek dibuat ± 10 plot dengan ukuran 5x5 m dan jarak antar plot adalah 10 m. Hasil penelitian Gastropoda pada hutan mangrove desa Patuguran adalah ditemukan ada 19 spesies, yaitu Cerithidea obtuse, Dostia violacea, Littoraria vespacea, Littoraria scabra, Littorina melanostoma, Ellobium aurismidae, Sp. F, Sp. G, Sp. I, Telescopium telescopium, Melanoides sp., Cassidula nucleus, Cassidula aurisfelis, Melampus sp., Sp. N, Sphaerassiminea miniata, Ceretidae sp., Sp. Q, dan Sp. R. Kepadatan yang tertinggi terdapat pada plot 6. Frekuensi kehadiran yang paling tinggi terdapat pada plot 8. Tidak terdapat perbedaan dominansi dan nilai penting gastropoda yang signifikan antar plot. Dostia violacea merupakan spesies yang memiliki kepadatan, frekuensi kehadiran, dominasi dan nilai penting yang tertinggi dibandingkan dengan spesies yang lain, artinya populasi spesies ini merupakan spesies kunci dalam komunitas gastropoda di hutan mangrove desa Patuguran, sehingga bila populasinya terganggu, maka struktur gastropoda di hutan magrove ini pun akan berubah. Kondisi fisik-kimia lingkungan (pH air, suhu, salinitas, kelembaban udara dan intensitas cahaya) memberikan pengaruh yang sangat kecil terhadap struktur komunitas gastropoda di hutan mangrove desa Patuguran.