Penerapan Pembelajaran Model SiklusBelajar 5E dipadu Teams Games Tournament untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Malang

Main Author: Rista Farida; Mahasiswa UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2012
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/20441
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Farida, Rista. 2012. Penerapan Pembelajaran Model SiklusBelajar 5E dipadu Teams Games Tournament untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Malang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M. S, (2) Dr. Fathurrachman, M. S. Kata kunci:siklus belajar 5E, TGT, bepikir kritis, hasil belajar Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran dikelas adalah dengan menggunakan model siklus belajar. Siklus belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Siklus belajar merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang ada. Penerapan model siklus belajar membuat proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi merupakan proses pemerolehan konsep yang berorentasi pada keterlibatan siswa secara aktif dan langsung. Cara lain yaitu dengan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT). Teams Games Tournament merupakan model pembelajaran kooperatif, sebagaimana pembelajaran kooperatif yang lain TGT juga memunculkan adanya kelompok dan kerjasama dalam kelompok. Serta terdapat perlombaan atau pertandingan pada akhir pembelajaran. Aktivitas belajar dengan perlombaan atau pertandingan yang dirancang dalam model TGT memungkinkan siswa untuk dapat lebih bersemangat dan antusian dalam mengikuti pembelajaran disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat serta keterlibatan belajar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Instrumen pembelajaran ini berupa RPP dan LKS. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi, catatan lapangan, foto dan tes tulis.Tujuan penelitian adalah 1) Mendeskripsikan kemampuan berpikir siswa kelas VII SMP Negeri 13 Malang melalui penerapan pembelajaran model siklus belajar 5E dipadu dengan TGT. 2) Mendeskripsikan hasil belajar biologi siswa kelas VII H SMP Negeri 13 Malang melalui penerapan pembelajaran model siklus belajar 5E dipadu dengan TGT . Dan 3) Menemukan sintak pembelajaran model siklus belajar 5E dipadu dengan TGT yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan sintak pembelajaran oleh guru sebesar 93,33% dan 96,67% pada siklus II, keterlaksanaan sintaks pembelajaran oleh siswa sebesar 92,15% pada siklus I dan 96,70% pada siklus II. Kemampuan berpikir kritis rata-rata ketuntasan klasikal pada siklus I 80% dan dan 87,5% pada siklus II. Peningkatan aspek membandingkan sebesar 6,18%,. Aspek hubungan sebab akibat sebesar 20,36%. Aspek memberi alasan sebesar 12,27%. Aspek menyimpulkan sebesar 20,67%. Aspek berpendapat 0,62%. Aspek mengelompokkan sebesar 16,21%. Aspek menerapkan sebesar 10,97%. Dan aspek menganalisis sebesar 17,97%. Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini meliputi hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar kognitif diperoleh dari hasil tes tulis pada setiap siklus. Rata-rata ketuntasan klasikal pada siklus I 77,5% dan 90% pada siklus II. Peningkatan aspek kognitif CI (remembering) sebesar 0,30%, C2 (understanding) 13,54%, C3 (applying) sebesar 7,69%, C4 (analyzing) sebesar 39,17%, C5 (evaluatung) sebesar 8,82%, dan C6 (create) sebesar 4,65%. Hasil belajar afektif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap dan kepatuhan terhadap moral. Rata-rata hasil belajar afektif pada siklus I 76,80 siklus II 78,66. Aspek afektif A1 mengalami penurunan 6,33%. Aspek afektif A2 (menanggapi) mengalami peningkatan sebesar 1,92%. Aspek afektif A3 (menghargai) 0,94%. Aspek afektif A4 (mengatur diri) 2,34%. Dan aspek A5 (menjadikan pola hidup) sebesar 7,15%. Hasil belajar psikomotorik diukur dengan menggunakan rubrik penilaian psikomotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal pada kedua siklus telah mencapai 100%. Nilai rata-rata hasil belajar psikomotor pada siklus I sebesar 78,87 dan siklus II sebesar 80. Penelitian tindakan kelas tentang penerapan model siklus belajar 5E dipadu dengan TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Malang menghasilkan sintak sebagai berikut yaitu: 1) Pendahuluan berisi tahap engagement dipadu tahap penyajian materi tindakan yang dilakukan terdiri dari apersepsi sehingga dapat memunculkan konflik kognitif; 2) kegiatan inti berisi tahap eksplorasi dipadu tahap teams tindakan yang dilakukan terdiri dari pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 siswa dan diskusi kelompok dengan LKS berbantuan artikel, tahap eksplanasi dipadu tahap games, dan tahap elaborasi dipadu tahap turnamen tindakan yang dilakukan terdiri dari pengelompokan siswa secara homogen untuk kegaiatan turnamen; dan 3) Penutup berisi tahap evaluasi dipadu tahap penghargaan kelompok tindakan yang dilakukan terdiri dari pengkategorian dan penghargaan kelompok.