Kajian Penentuan Kualitas Air Sungai Pekalen Aliran Sekunder Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo Berdasarkan Metode Indeks Keanekaragaman dan Belgian Biotic-Indeks (BBI)
Main Author: | Aisyah Al Humairoh; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2011
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/16779 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Al humairoh, Aisyah. 2011. Kajian Penentuan Kualitas Air Sungai Pekalen Aliran Sekunder Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo Berdasarkan Metode Indeks Keanekaragaman dan Belgian Biotic-Indeks (BBI). Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Ibrohim, M.Si., (II) Drs. H. Fathurrachman, M.S. Kata kunci: Makrobentos, kualitas air, Sungai Pekalen aliran sekunder, metode Indeks Keanekaragaman, metode BBI. Keberadaan makrobentos dalam ekosistem perairan dapat digunakan untuk mengetahui indeks keanekaragaman dan pre-valensi sebagai bioindikator kualitas suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) Mengetahui tingkat kualitas air Sungai Pekalen Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo berdasarkan metode Indeks Keanekaragaman, (2) Mengetahui tingkat kualitas air Sungai Pekalen Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo berdasarkan metode BBI, (3) Mengetahui perbandingan hasil analisis tingkat kualitas air di Sungai Pekalen aliran sekunder Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo antara metode Indeks Keanekaragaman dan metode BBI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif bersifat kuantitatif. Penentuan tempat pengambilan sampel ditentukan dengan memperhatikan rona lingkungan di sepanjang aliran Sungai Pekalen aliran sekunder. Pengambilan sampel hewan makrobentos dilakukan sebanyak tiga kali ulangan dengan selang waktu 14 hari dan tiap stasiun pengamatannya diambil sebanyak lima cuplikan serta pengukuran beberapa faktor fisika-kimia berupa pH, suhu, DO, kecepatan arus, turbiditas, BOD, dan N. Nilai keanekaragaman makrobentos serta perbandingannya antar stasiun pengamatan dihitung dengan rumus Shannon-Wiener juga analisis stastistik Uji-t. Selain dengan menggunakan analisis evaluasi terpadu, tingkat kualitas air juga dianalisis dengan metode BBI dan faktor kimiawi air (Chemical Indeks). Nilai Indeks Keanekaragaman (H') makrobentos di stasiun I-V berturut-turut sebesar 1,74, 1,67, 1,97, 1,61, dan 1,54 (tercemar ringan sampai sedang). Tinjauan analisis evaluasi terpadu, menunjukkan kondisi perairan tercemar ringan sampai sedang, penggunaan metode BBI, menunjukkan kualitas air mendekati tercemar atau mendekati situasi kritis (Polluted, critical situation) meskipun pada salah satu stasiun (stasiun III) menunjukkan kondisi terpolusi ringan (Lightly polluted), dan penggunaan dengan metode Chemical Index (CI) menunjukkan kualitas perairan yang sangat baik (Very good quality) hingga dapat diterima (Acceptable Quality). Perbandingan hasil analisis tingkat kualitas air dengan penggunaan kedua metode tersebut, metode BBI dirasa jauh lebih efektif dan efisien dalam proses pelaksanaannya.