Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Terpadu Model Learning Cycle untuk Siswa SMPN 2 Malang dengan Tema Sistem Gerak
Main Author: | Nikmatul Hidayah; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
, 2011
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/16268 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Hidayah, Nikmatul. 2011. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Terpadu Model Learning Cycle untuk Siswa SMPN 2 Malang dengan Tema Sistem Gerak. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Pudyo Susanto, M.Pd., (II) Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si. Kata kunci: modul pembelajaran, IPA terpadu, Learning Cycle, tema sistem gerak Berdasarkan lampiran permendiknas RI no. 22 tahun 2006, salah satu pelajaran yang diberikan kepada siswa SMP adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pembelajaran IPA dilaksanakan secara terpadu. Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif. Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan pembelajaran IPA di SMPN 2 Malang belum terpadu. SMPN 2 Malang masih menerapkan sistem pelajaran yang terpisah antar bidang kajian pada mata pelajaran IPA. Kendala utama yang menyebabkan pelaksanaan IPA terpadu belum berhasil yaitu guru-guru IPA merasa tidak mampu untuk mengajarkan konsep di luar keahlian mereka. Buku atau bahan ajar dan LKS yang mereka gunakan juga masih menerapkan konsep yang terpisah-pisah antar bidang kajian. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan modul pembelajaran IPA terpadu. Modul yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul yang terdiri dari Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Lembar Kerja (LK), Lembar Penjelasan (LP), Lembar Jawaban Tes (LJT), Kunci Lembar Tes (KLT) dan dilengkapi dengan Petunjuk Guru. Model pembelajaran yang digunakan adalah Learning Cycle yang berbasis konstruktivis. Sementara model keterpaduan yang paling sesuai adalah model webbed. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian adalah model pengembangan 4D meliputi define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam penelitian tidak sampai pada tahap disseminate. Setelah modul selesai dikembangkan, modul divalidasi oleh ahli media, ahli materi, dan guru. Modul kemudian diuji cobakan pada siswa SMPN 2 Malang. Berdasarkan hasil validasi dari validator, diperoleh persentase rata-rata penilaian yaitu 74,44% dari ahli media dengan kriteria cukup valid, 87,55% dari ahli materi dengan kriteria valid, dan 89, 38% dari guru dengan kriteria valid. Berdasarkan hasil uji coba, modul mendapatkan presentase penilaian 92, 45% dengan kriteria valid. Oleh karena itu, modul pembelajaran yang dikembangkan telah layak diujicobakan untuk diterapkan di sekolah. Modul juga perlu dikembangkan untuk Kompetensi Dasar lainnya.