Ketahanan Tanaman Kedelai [Glycine max (L) Merill] Generasi F3 terhadap CPMMV (Cowpea Mild Mottle Virus)

Main Author: DWI YUNITA LAILI FITRIAH CHOLIS; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2011
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/11705
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Kedelai merupakan tanaman yang rentan terhadap infeksi virus. Hasil produksi kedelai nasional mengalami penurunan, salah satu faktor yang menyebabkan adanya infeksi virus. Salah satu virus yang menyerang kedelai adalah Cowpea Mild Mottle Virus (CPMMV). CPMMV merupakan virus yang cukup potensial untuk mempengaruhi penurunan hasil produksi kedelai sampai 90%. Salah satu cara meningkatkan produksi kedelai, dengan menggunakan varietas kedelai tahan virus. Upaya perakitan tanaman kedelai tahan virus berdaya hasil tinggi telah dilakukan, dan telah sampai pada generasi F3 hasil persilangan empat varietas kedelai berdaya hasil tinggi tetapi peka CPMMV yaitu Anjasmoro, Mahameru, Gumitir dan Argopuro dan dua genotipe tahan CPMMV yaitu MLGG 0021 dan MLGG 0268. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) adanya perbedaan ketahanan tanaman kedelai generasi F3 berdasarkan perbedaan waktu skoring, 2) adanya perbedaan ketahanan tanaman kedelai antara galur-galur generasi F3, 3) adanya perbedaan ketahanan kedelai generasi F3 terhadap serangan CPMMV antara galur yang terkait perbedaan waktu skoring. Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan melihat gejala intensitas serangan CPMMV pada tanaman kedelai pada umur tanaman kedelai 22 hst dan 32 hst. Pengamatan dilakukan pada delapan galur tanaman kedelai generasi F3 yang masing-masing hasil persilangan Argopuro x MLGG 0021, Argopuro x MLGG 0268, Anjasmoro x MLGG 0268, Anjasmoro x MLGG 0021, Gumitir x MLGG 0268, Gumitir x MLGG 0021, Mahameru x MLGG 0268, dan Mahameru x MLGG 0021 setiap galur berjumlah 42 baris tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada perbedaan ketahanan tanaman kedelai generasi F3 terhadap serangan CPMMV berdasarkan perbedaan waktu skoring, rata-rata intensitas serangan CPMMV pada skoring kedua lebih tinggi daripada rata-rata skoring pertama. Rendahnya rata-rata intensitas serangan pada skoring pertama menunjukkan ketahanan tanaman kedelai pada saat skoring pertama lebih tinggi daripada saat skoring kedua, 2) ada perbedaan ketahanan antara galur-galur generasi F3 terhadap serangan CPMMV, 3) ada perbedaan ketahanan tanaman kedelai generasi F3 terhadap serangan CPMMV antara galur yang terkait dengan perbedaan waktu skoring.