Analisis Variasi Temperatur Penuangan Paduan Al-Si-Cu Terhadap Ketangguhan, Struktur Mikro, dan Kualitas Hasil Pengecoran
Main Author: | Rizky Indra Cahyono; MAHASISWA |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2015
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/46130 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Cahyono, Rizky Indra.2015. Analisis Variasi Temperatur Penuangan Paduan Al-Si-Cu Terhadap Ketangguhan, Struktur Mikro, dan Kualitas Hasil Pengecoran. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. H. Putut Murdanto, S.T., M.T. (2) Drs. Basuki M.Pd. Kata Kunci: hasil coran, ketangguhan, struktur mikro Dalam industri logam, pengecoran logam merupakan salah satu proses awal yang menentukan. Pengecoran (casting) merupakan salah satu proses pembentukan bahan baku/bahan benda kerja dengan proses peleburan/pencairan logam di dalam tungku peleburan yang kemudian hasil peleburan di masukkan ke dalam cetakan atau patern. Paduan yang umumnya digunakan pada proses pengecoran adalah Al-Si. Pada umumnya alumunium memiliki banyak kelebihan dibanding logam lainnya, tetapi di dalam aplikasi dibidang teknik alumunium masih memiliki kelemahan yaitu sifat mekanik alumunium kurang baik. Maka dari itu diperlukan penambahan unsur lain sebagai paduan. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat paduan alumunium silikon adalah dengan menambah unsur-unsur logam lain, seperti tembaga, mangan, seng. Selain itu pengaruh variasi temperatur juga berpengaruh terhadap sifat mekanik sebuah bahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi temperatur terhadap ketangguhan, struktur mikro, dan hasil pengecoran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan model ono-shotcasestudy, dimana satu kelompok sampel diberi sebuah perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Dari desain tersebut akan diperoleh data berupa angka yang mudah diolah, maka untuk analisisnya menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif meliputi hasil uji impak, struktur mikro, dan hasil coran paduan Al-Si-Cu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, nilai ketangguhan yang paling besar dimiliki pada spesimen hasil coran dengan variasi temperatur penuangan 7000C dengan rata-rata 0,0281. Hasil foto mikro yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil coran dengan spesimen variasi temperatur penuangan 7000C memiliki struktur dendrit pada struktur mikronya. Pada hasil coran yang paling baik terdapat pada spesimen hasil coran dengan variasi temperatur penuangan 7000C, dan 7500C. Pada spesimen hasil coran dengan variasi temperatur penuangan 7000C, dan 7500C terdapat cacat coran yang sama yaitu lubang jarum, rongga udara, inklusi pasir, cacat sirip, dan penyusutan luar.