PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MERAWAT SISTEM AC SISWA KELAS 2 DI SMK PGRI 1 KERTOSONO
Main Author: | Satrio Budi Utomo; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2015
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/41426 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Model pembelajaran yang baik mampu untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif dalam kelas, sehingga pada akhirnya juga mampu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi, model pembelajaran yang diterapkan di SMK PGRI 1 Kertosono selama ini adalah model pembelajaran konvensional melalui ceramah. Dampak dari penerapan model pembelajaran adalah siswa menjadi pasif dan kurang mandiri dalam belajar. Oleh karena itu perlu adanya sebuah pembaharuan model pembelajaran untuk mengubah paradigma tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelejaran inkuiri sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian experiment semu. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Otomotif yaitu Kelas II O.1 sebagai kelas kontrol dan kelas II O.2 sebagai kelas experimen di SMK PGRI 1 Kertosono. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis, wawancara, angket motivasi siswa dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor rata-rata motivasi belajar kelas experimen mencapai nilai 3,00, hasil tersebut lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol yaitu 2,80. Walaupun selisihnya kurang signifikan, akan tetapi disini tetap ada selisih yang berarti bahwa siswa pada kelas experimen memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Analisis hasil belajar siswa menunjukkan bahwa jumlah siswa kelas experimen yang telah dinyatakan melampaui SKM belajar sebesar 90% dan 10% dinyatakan belum melampaui SKM belajar, hasil tersebut juga lebih tinggi dibanding kelas kontrol yang hanya melampaui SKM sebesar 65% dan 35% yang dinyatakan belum melampaui SKM belajar. Maka peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh yang lebih signifikan dibanding penerapan model pembelajaran konvensional (ceramah). Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan (1) Bagi sekolah sebaiknya menerapkan model pembelajaran inkuiri sebagai alternatif pembelajaran di kelas pada matapelajaran Memelihara Sistem AC, (2) Bagi Siswa sebaiknya dalam penerapan model pembelajaran inkuiri siswa diharapkan untuk lebih berani untuk menyampaikan pertanyaan, berargumen, dapat berpikir kreatif, aktif, mandiri dan lebih termotivasi dalam proses pembelajaran, (3) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran lainya dengan sekolah berbeda agar hasil penelitian bisa lebih berkembang.