Studi Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bengkel Otomotif serta Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kepanjen
Main Author: | Yenis Pusdikawati; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2014
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/36295 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar bagi siswa. Kurang lengkapnya peralatan praktik yang dimiliki sekolah menengah kejuruan mengakibatkan proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran yang berhubungan dengan praktik di bengkel otomotif kurang kondusif. Dengan demikian apabila sarana dan prasarana masih terkondisi dengan baik dan terawat akan menunjang proses belajar mengajar siswa tetapi sebaliknya apabila sarana dan prasarana tersebut kurang memadai atau tidak seimbang dengan jumlah siswa pasti akan menghambat terjadinya proses belajar mengajar yang berakibat pada prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana bengkel otomotif serta untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penggunaan sarana dan prasarana dengan prestasi belajar produktif siswa kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, penyebaran angket, wawancara dan dokumentasi nilai raport. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian sarana pada tiga area kerja belum mencapai 100% . Pada area kerja mesin otomotif tingkat kesesuaiannya hanya 50%, area kerja chasis dan pemindah tenaga 58%, dan area kerja kelistrikan otomotif juga hanya 58%, sedangkan untuk ruang penyimpanan dan instruktur mencapai 100%. Tingkat kesesuaian yang masih rendah tersebut sebagian besar dikarenakan tidak tersedianya jenis perabotan pada masing-masing area kerja, dan selain itu juga dikarenakan jumlah peralatan praktek yang masih sangat minim dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sejumlah peserta didik dalam 1 kelas. Begitu juga dengan prasarana ruang pada masing-masing area kerja bengkel mekanik otomotif tersebut belum memenuhi standar, dimana pada area kerja mesin otomotif tingkat kesesuaiannya hanya 48%, area kerja chasis dan pemindah tenaga 23,7%, dan area kerja kelistrikan otomotif juga hanya 25%, sedangkan untuk ruang penyimpanan dan instruktur mencapai 85%. Berdasarkan hasil penelitian, hubungan antara penggunaan sarana dan prasarana dengan prestasi belajar siswa adalah positif dan signifikan.