Analisis Penggunaan Koil Racing terhadap Daya pada Sepeda Motor
Main Author: | Joko Agung Setiyo Oetomo; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2014
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/34319 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Oetomo, Joko Agung Setiyo. 2014. Analisis Penggunaan Koil Racing terhadap Daya pada Sepeda Motor. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sumarli, M.Pd., M.T., (II) Drs. Paryono, S.T., M.T. Kata kunci: koil racing, koil standar, sistem pengapian, daya, sepeda motor Performa mesin standar yang dirasa kurang maksimal membuat banyak dari sebagian masyarakat yang memutuskan untuk mengaplikasikan produk-produk aftermarket untuk meningkatkan performa mesin. Di dunia otomotif untuk meningkatkan performa mesin bisa dilakukan dengan memaksimalkan kinerja dari sistem pengapian guna memperbesar percikan bunga api dari busi agar campuran bahan bakar dan udara bisa terbakar dengan sempurna. Pembakaran yang sempurna akan menyebabkan kinerja motor menjadi meningkat. Oleh karena itu penggunaan koil racing sebagai piranti yang bertugas untuk memperkuat percikan bunga api pada busi diharapkan mampu meningkatkan daya secara optimal. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: (1) Untuk mengetahui daya yang dihasilkan sebuah sepeda motor yang menggunakan koil standar (2) Untuk mengetahui daya yang dihasilkan sebuah sepeda motor yang menggunakan koil racing (3) Untuk menemukan adanya perbedaan daya yang dihasilkan antara sepeda motor yang menggunakan koil standar dengan yang menggunakan koil racing. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen. Obyek dalam penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha Vega R 110cc. Analisis data yang dipakai adalah analisis Independent Sample T Test dengan menggunakan program SPSS 17 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya terendah yang dihasilkan koil standar adalah 6,70 Hp pada putaran mesin 1500 rpm dan daya tertinggi yang dihasilkan adalah 11,17 Hp pada putaran mesin 4500 rpm. Sedangkan daya terendah yang dihasilkan koil racing adalah 7,28 Hp pada putaran mesin 1500 rpm dan daya tertinggi yang dihasilkan adalah 12,35 Hp pada putaran mesin 4500 rpm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan koil racing pada sepeda motor memberikan pengaruh yang positif terhadap daya yang dihasilkan. Dimana daya yang dihasilkan dengan menggunakan koil racing lebih tinggi daripada daya yang dihasilkan dengan menggunakan koil standar, tetapi tidak ada perbedaan daya yang signifikan antara sepeda motor yang menggunakan koil standar dengan yang menggunakan koil racing. Dengan kata lain terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan antara penggunaan koil standar dengan penggunaan koil racing terhadap daya di putaran mesin 1500 sampai 4500 rpm pada sepeda motor Yamaha Vega R 110cc. Dengan demikian dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan koil racing dengan variasi saat pengapian (ignition timing) terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar. ABSTRACT Oetomo, Joko Agung Setiyo. 2014. Analysis of Racing Coil Utilization against the Power of Motorcycle. Thesis, Under Graduate Program in Automotive Education, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty, State University of Malang (UM). Supervisors: (I) Drs. Sumarli, M.Pd., M.T., (II) Drs. Paryono, S.T., M.T. Keywords: racing coil, standard coil, ignition system, power, motorcycle Standard engine performance that perceived less maximal makes most of people decide to apply aftermarket products to improve engine performance. In the automotive world, to improve engine performance can be conducted by maximizing performance from ignition system in order to enlarge the sparks from sparking-plug in order to make fuel and air combination can be burned perfectly. Perfect ignition can cause the improvement of motor performance. Therefore, racing coil utilization as tool that assigned to reinforce the sparks in the sparking-plug expected to be able to improve the power optimally. This research conducted with the objective as follow: (1) to understand the power that resulted by a motorcycle that use standard coil; (2) to understand the power that resulted by a motorcycle that use racing coil; (3) to find the power difference that resulted between motorcycle that use standard coil with motorcycle that use racing coil. This research used experimental research design. Object in this research was Yamaha Vega R 110cc motorcycle. Analysis of data that used in this research was Independent Sample T Test by using SPSS 17 for Windows program. Research result showed that the lowest power that resulted by standard coil was 6.70 Hp in the engine revolution of 1500 rpm and the highest power that resulted was 11.17 Hp in the engine revolution of 4500 rpm. Whereas, the lowest power that resulted by racing coil was 7.28 Hp in the engine revolution of 1500 rpm and the highest power that resulted was 12.35 Hp in the engine revolution was 4500 rpm. Therefore, it could be concluded that racing coil utilization to the motorcycle could give positive influence against the resulted power. Whereas, the power that resulted by using racing coil was higher than the power that resulted by standard coil, but there was no significant power difference between motorcycle that use standard coil and motorcycle that use racing coil. In the other words, there was the difference but not significant between standard coil utilization with racing coil utilization against the power in the engine revolution of 1500 to the 4500 rpm for Yamaha Vega R 110cc motorcycle. Therefore, it could be suggested to conduct further research about the influence of racing coil utilization with ignition timing variation against the gas emission and fuel consumption.