Dukungan Industri Terhadap Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Siswa Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK di Malang
Main Author: | Habib Subagio; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/30345 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Subagio, Habib. 2013. Dukungan Industri Terhadap Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Siswa Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK di Malang. Skripsi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Siswanto, M.A, (II) Dr. H. Purnomo, S.T., M.Pd. Kata Kunci: Prakerin, Dukungan industri Prakerin merupakan program sekolah menengah kejuruan yang bermaksud untuk mendekatkan kemampuan siswa pada bidang keahliannya. Pelaksanaan prakerin ini melibatkan dua instansi yaitu sekolah dan industri yang dijadikan pasangan kerjasama untuk pelaksanaan prakerin siswa SMK. Dalam pelaksanaan prakerin tidak menutup kemungkinan siswa yang melaksanakan program ini terdapat masalah yang berasal dari siswa atau bahkan industri itu sendiri. Hal ini yang dijadikan alasan penelitian ini dilakukan mengenai dukunga industri terhadap pelaksanaan prakerin siswa SMK pada program keahlian teknik pemesianan. Prakerin adalah realisasi dari bagian pendidikan sistem ganda (PSG) yaitu suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program industri yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional. Dalam hal ini, dukungannya bagi siswa yaitu memberikan pengalaman pada kehidupan kerja sesungguhnya, sehingga siswa mendapatkan nilai tambah dari pengalamannya terjun di dunia kerja yang nyata. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, sasaran dari penelitian ini adalah SMKN 6 Malang, SMK PGRI 3 Malang, SMKN 1 Singosari dan beberapa industri yang dijadikan tempat Prakerin siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa persepsi tentang tujuan kegiatan prakerin, perbedaan dukungan yang diberikan kepada siswa di sekolah dan di industri yang dijadikan tempat prakerin. Namun, pada tujuan prakerin hampir semua sama, yaitu mengarahkan kompetensi siswa sesuai dengan kebutuhan industri. Dukungan siswa untuk pelaksanaan prakerin siswa SMKN 6 Malang yaitu dengan memberikan waktu selama 6 bulan di industri dan beberapa kompetensi keahlian sebelum siswa diberangkatkan ke industri. Dukungan siswa SMK PGRI 3 Malang yaitu dengan memberikan waktu selama satu tahun praktik siswa di industri dengan beberapa kompetensi keahlian yang diberikan siswa sebelum berangkat prakerin. Dukungan siswa SMKN 1 Singosari yaitu dengan memberikan waktu selama 4 bulan prakerin pada akhir kelas XI sampai awal kelas XII dan diberikan berbagai kompetensi keahlian yang berikan siswa sebelum berangkat ke industri. Dukungan industri rumahan atau bengkel yang dijadikan tempat prakerin siswa SMK PGRI 3 Malang yaitu memberikan bimbingan pembelajaran praktik dengan baik, akan tetapi pada perlengkapan mesin dan peralatan keselamatan kerja kurang memadai. Dukungan industri kecil yang dijadikan tempat prakerin siswa SMKN 1 Singosari Malang yaitu diberikan bimbingan pekerjaan praktik/pekerjaan permesinan di industri tersebut dengan baik, akan tetapi untuk peralatan mesin dan perlengkapan keselamatan kerja kurang memadai dan seadanya. Dukungan industri sedang yang dijadikan tempat prakerin siswa SMKN 6 Malang terhadap pelaksanaan prakerin yaitu dengan memberikan bimbingan pembelajaran praktik dengan baik, peralatan permesianan dan perlengkapan keselamatan kerja sudah sesuai dengan SOP. Dukungan industri besar yang dijadikan prakerin siswa SMKN 1 Singosari yaitu dengan memberikan pembelajaran praktik/pekerjaan permesinan dengan baik, peralatan mesin dan keselamatan kerja sudah sesuai dengan standar operasional/SOP.