Perbedaan Kekuatan Tarik dan Bending Akibat Variasi Arus Las Tungsten Inert Gas (TIG) pada Pengelasan Austenitic Stainless Steel
Main Author: | Aji Setiawan; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/28293 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Setiawan, Aji. 2013. Perbedaan Kekuatan Tarik dan Bending Akibat Variasi ArusLas Tungsten Inert Gas (TIG) pada Pengelasan Austenitic Stainless Steel.Skripsi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas NegeriMalang. Pembimbing: (I) Drs. Solichin, S.T., M.Kes, (II) Drs. Wahono, S.ST. M.Pd. Kata Kunci: kekuatan tarik, kekuatan bending, variasi arus, tungsten inert gas(TIG), austenitic stainless steel. Stainless steel merupakan baja paduan tinggi yang memiliki sifat tahankorosi dan sifat mampu las yang sangat baik. Stainless steel banyak digunakanantara lain untuk tangki-tangki bahan kimia, sudu turbin uap, tangki penyimpanansusu dan alat-alat rumah tangga. Untuk mengelas stainless steel sering digunakantungsten inert gas (TIG) karena memiliki keuntungan daerah HAZ kecil sehinggapengaruh panas pengelasan pada logam induk hanya terbatas pada sekitarsambungan. Arus las yang besar memberikan masukan panas tinggi, sebaliknyaarus las yang kecil memberikan masukan panas rendah. Hal ini jelas akanmempengaruhi struktur yang terbentuk pada HAZ maupun logam las sehinggaberpengaruh pula pada ketangguhan las. Tujuan dalam penelitian ini adalah untukmengetahui adanya perbedaan kekuatan tarik dan bending akibat variasi arus lastungsten inert gas (TIG) pada pengelasan austenitic stainless steel. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian korelasional denganpendekatan pengambilan data eksperimental. Sedangkan desain penelitiannyaadalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Teknik analisisdata menggunakan analisis one way anova. Analisis statistik tersebut digunakanuntuk pengujian dan membuktikan hipotesis. Objek penelitian ini adalahaustenitic stainless steel 304 yang kemudian diberi perlakuan yakni pengelasandengan variasi arus dan kemudian di uji tarik dan bending. Hasil penelitian rata-rata kekuatan tarik tertinggi diperoleh padapengelasan dengan arus 100A sebesar 22,25 kgf/mm2, pada arus 150A sebesar18,77 kgf/mm2, dan kekuatan tarik terendah diperoleh pada pengelasan denganarus 80A sebesar 18,49 kgf/mm2. Dan rata-rata kekuatan bending tertinggidiperoleh pada pengelasan dengan arus 100A sebesar 3,32 kgf/mm2, pada arus150A sebesar 2,87 kgf/mm2, dan kekuatan bending terendah diperoleh padapengelasan dengan arus 80A sebesar 2,60 kgf/mm2 Hal ini menunjukkan bahwaterdapat perbedaan nilai kekuatan tarik dan bending pada austenitic stainless steel304 antara sebelum dan setelah mengalami proses pengelasan dengan variasi arus.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil dari variasi arus padaproses pengelasan terhadap nilai kekuatan tarik dan kekuatan bending padaaustenitic stainless steel 304. Arus pengelasan yang semakin besar menyebabkantemperatur pengelasannya semakin tinggi, sehingga daerah yang mengalamipengendapan khrom karbida semakin luas yang mengakibatkan kekuatan tariknyamenurun. Sebaliknya jika arus yang digunakan terlampau kecil, maka akanmenyebabkan kurang encernya cairan logam las, sehingga adukan cairan logamantara lapisan yang semula dengan lapisan yang sedang dilas kurang baik.