Pengembangan Bahan Ajar Pengecoran Berbasis Multimedia Untuk Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Teknik Mesin
Main Author: | Bangkit Mahendra widian arief; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/26954 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Arief, Bangkit Mahendra Widian.2013. Pengembangan Bahan Ajar Pengecoran Berbasis Multimedia Untuk Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Teknik Mesin. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing; (I) Putut Murdanto, H. Drs., S.T., M.T. (II) Widiyanti, Hj. Dra., M.Pd. Kata Kunci : Pengembangan Bahan Ajar, Pengecoran, Multimedia Materi pengecoran yang terdapat pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK), diberikan kepada siswa kelas x Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Teknik Pemesin. Materi pengecoran ini termasuk kedalam kompetensi dasar menjelaskan pembuatan dan pengolahan logam. di dalam menyampaikan materi pengecoran, LKS merupakan sarana pendukung yang digunakan, dimana keseluruhan pembelajarannya hanya merupakan pelajaran teori tanpa melakukan praktik. Pengembangan ini bertujuan (1) Menghasilkan produk multimedia sebagai sarana pendukung proses pembelajaran standart kompetensi memahami proses dasar perlakuan logam pada materi pengecoran untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas X jurusan teknik mesin , dan (2) Mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran pengecoran melalui validasi ahli media, ahli materi, dan kelompok kecil yang berkompeten. Dalam penelitian dan pengembangan ini akan dikemukakan model pengembangan Borg and Gall yang menjadi pedoman pengembangan produk. Sukmadinata (2007:169) menjelaskan sepuluh langkah penelitian pengembangan yang akan dijadikan pedoman dalam penelitian dan pengembangan Borg and Gall, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) mengembangkan, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk uji coba lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10) mendesimikasikan dan mengimplementasikan produk. Hasil produk media yang dikembangkan berbentuk software CD interaktif pada materi pengecoran. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penskoran yang kemudian diterjemahkan kevalidtanya, hasil validasi kelayakan media pembelajaran ini menunjukkan hasil yang valid dengan skor sebagai berikut : (1) Validasi ahli media sebesar 82%, (2) Validasi ahli materi sebesar 86%, (3) Uji coba perorangan sebesar 88,33% dan (4) Uji coba kelompok kecil sebesar 85%.