pengaruh preheating cetakan pasir terhadap kemampuan fluiditas proses pengecoran dan kualitas hasil coran logam Al-Si

Main Author: HADI SUSILO
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM , 2012
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/23775
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Susilo, Hadi. 2012. Pengaruh Preheating Cetakan Pasir Terhadap Kemampuan Fluiditas Proses Pengecoran Dan Kualitas Hasil Coran Logam Al-Si.Skripsi. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs, H. Putut Murdanto, S.T., M.T., (II) Arif Wahyudiono, S.T., M.T. Kata Kunci: Al-Si, kualitas hasil coran logam, kemampuan fluiditas, cetakan pasir. Proses pembentukan logam cor (casting) merupakan suatu proses pembentukan logam yang banyak dipakai dalam industri karena mempunyai kelebihan bisa membentuk benda yang diinginkan sesuai pola cetakan. Cacat yang terjadi pada cor umumnya disebabkan oleh pasir cetak. Salah satu metode untuk mengukur kualitas cora logam adalah dengan metode fluiditas. Metode fluiditas adalah metode yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur panjang logam cor sebelum terjadinya pembekuan. Semakin panjang logam cor semakin baik kemampuan fluiditas logam cor tersebut. Salah satu cara agar logam memiliki kemampuan fluiditas yang baik adalah dengan melakukan preheating pada cetakan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Preheating cetakan pasir terhadap kemampuan fluiditas dan kualitas hasil coran logam Al-Si. Eksperimen pada percobaan ini dilakukan dengan melakukan pengecoran logam pada cetakan pasir dengan suhu ruangan, preheting 100 OC, preheating 150 OC, dan preheating 200 OC. Setelah itu dilakukan uji fluiditas, kekerasan logam dan pengamatan visual terhadap cacat logam yang terjadi. Data dianalisis menggunakan program SPSS 17 for windows. Dari analisis data penelitian diketahui ada pengaruh preheating terhadap kemampuan fluiditas logam cor. Hasil penelitian menunujukan ada kenaikan panjang logam pada uji fluiditas. Panjang logam yang mengalami kenaikan adalah ketebalan 5 mm, 3 mm, dan 2 mm. Hasil Uji kekerasan menunjukan penurunan seiiring dinaikkannya variasi suhu preheating. Kekerasan paling tinggi didapat pada logam cor tanpa preheating yaitu 92,3 BHN dan paling rendah preheating 200 OC yaitu 53 BHN. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu adanya penelitian dengan menggunakan variasi suhu preheating yang lebih tinggi agar diketahui hasil lain yang bisa didapat dan pengujian yang lebih bervariasi yang tidak dilakukan pada penelitian ini seperti uji kekuatan tarik.