Pengaruh pendinginan udara masuk dan variasi putaran terhadap kebisingan motor diesel berbahan bakar biodiesel (minyak jarak-minyak solar)

Main Author: Irkham Slamet Widodo
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/1898
Daftar Isi:
  • ABSTRAKWidodo, Irkham Slamet. 2009. Pengaruh pendinginan udara masuk dan variasi putaran terhadap kebisingan motor diesel berbahan bakar biodiesel (minyak jarak-minyak solar). Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UM. Pembimbing: (I) Dr. Mardji, M. Kes.; (II) Sukarni, S.T, M.T.Kata kunci: Pendinginan, putaran mesin, kebisingan mesin.Kebisingan merupakan salah satu gejala yang meresahkan masyarakat. apalagi salah satu penyebabnya adalah mesin diesel yang sering dipakai oleh sebagian besar kalangan masyarakat, baik untuk perindustrian maupun kendaraan angkutan, meskipun gejala yang terjadi seperti itu kebisingan mesin diesel juga dapat dikurangi dengan memasukan udara yang berlebih yang diharapkan dapat memaksimalkan pembakaran pada mesin diesel, salah satunya dengan cara mendinginkan udara sebelum masuk keruang bakar agar massa udara semakin meningkat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pendinginan udara masuk, pengaruh yang signifikan variasi putaran mesin, dan pengaruh interaksi yang signifikan antara pendinginan udara masuk dengan variasi putaran mesin terhadap kebisingan mesin diesel berbahan bakar biodiesel. Minyak jarak yang digunakan sebagai bahan bakar biodiesel (20% minyak jarak-80% solar) dalam penelitian ini diperoleh dari Lembaga Penilitian Universitas Negeri Malang, yaitu minyak jarak yang telah melalui proses transesterifikasi. Sedangkan yang diaplikasikan untuk mendinginkan udara masuk adalah dry ice yang diperoleh dari pabrik PT. PETROKIMIA Gresik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Universitas Brawijaya Malang, tanggal 26 Mei 2009 dengan menggunakan alat Sound level meter (Krisbow). Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian eksperimental dengan desain faktorial 6 x 2. Analisis hasil penelitian yang dipakai adalah analis varian dua jalan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perlakuan putaran mesin yang digunakan adalah rentangan 1400 rpm, 1700 rpm, 2000 rpm, 2300 rpm, 2600 rpm dan 2900 rpm.Hasil Penelitian menunjukkan Fhitung Putaran Mesin > Ftabel Putaran Mesin dan sig.FPutaran Mesin < 0,01, maka dapat diambil keputusan putaran mesin berpengaruh terhadap kebisingan. Fhitung Kondisi Pendingin > Ftabel Kondisi Pendingin dan sig.FKondisi Pendingin < 0,01, maka dapat diambil keputusan kondisi pendingin berpengaruh terhadap kebisingan. Fhitung Putaran Mesin * Kondisi Pendingin > Ftabel Putaran Mesin * Kondisi Pendingin dan sig.F Putaran Mesin * Kondisi Pendingin < 0,01, maka dapat diambil keputusan interaksi antara putaran mesin dengan kondisi pendingin berpengaruh terhadap kebisingan.Kesimpulan penelitian Putaran mesin mempengaruhi kebisingan. Pada saat putaran mesin 2900 rpm menghasilkan kebisingan paling tinggi dan pada saat putaran mesin 1400 menghasilkan kebisingan paling sedikit. Kondisi pendingin mempengaruhi kebisingan. Pada saat mesin diberi pendingin dry ice, kebisingan mencapai nilai tertinggi. Interaksi antara putaran mesin dan kondisi pendingin mempengaruhi kebisingan. Kebisingan tertinggi terjadi ketika mesin tidak diberi pendingin dan memiliki putaran 2900 rpm, sedangkan kebisingan terendah terjadi ketika mesin tidak diberi pendingin dan mesin berputar 1400 rpm.