Pengembangan Bahan Ajar Operasionalisasi Mesin Bubut berbasis Multimedia Pada Jurusan Teknik Pemesinan Di Sekolah Menengah Kejuruan
Main Author: | Andik Tri Kurniawan; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UM
, 2010
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/17447 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Kurniawan, Andik Tri. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Operasionalisasi Mesin Bubut Berbasis Multimedia Pada Jurusan Teknik Pemesinan Di Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi, Jurusan Teknik Mesin Program studi S1 Pendidikan Teknik Mesin Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Suprayitno, S.T., M.T. (2) Dra. Hj. Widiyanti, M.Pd Kata Kunci: pengembangan bahan ajar, operasionalisasi mesin bubut, Sekolah Menengah Kejuruan Pengembangan bahan ajar ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar CD Pembelajaran dengan judul “Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar” yang materinya disesuaikan dengan sajian materi dalam RPP. CD Pembelajaran yang dikembangkan nantinya akan dijadikan salah satu sumber belajar di seluruh SMK khususnya yang memiliki jurusan Teknik Pemesinan guna menciptakan kreativitas belajar mandiri siswa sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Pengembangan bahan ajar ini mengadopsi model pengembangan Dick & Carey (1987). Pengembangan model Dick & Carey adalah pengembangan yang bersifat prosedural yang meliputi; 1) mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran, 2) analisis pembelajaran, 3) mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik peserta didik, 4) merumuskan tujuan khusus pembelajaran, 5) mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, 8) merancang dan melakukan penilaian formatif, 9) merevisi materi pembelajaran, 10) merancang dan melakukan penilaian sumatif. Untuk mengetahui tingkat kevalidan, kelayakan keterpakaian produk yang dihasilkan dilakukan uji kelayakan produk dalam 2 tahap, yaitu tahap uji ahli dan uji kelompok kecil. Data diambil dengan menggunakan angket, kemudian dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif dalam bentuk persentase. Hasil penilaian/tanggapan digunakan untuk merevisi produk sebagai bagian dari proses penyempurnaan produk bahan ajar. Hasil uji coba pada tahap ahli bidang studi memperoleh skor total 100% dengan kreteria valid, sedangkan dari ahli pembelajaran memperoleh skor 82,81% dengan kreteria sangat valid. Selanjutnya tahap uji coba kelompok kecil memperoleh skor total 85,28%, sehingga dari uji coba yang dilakukan CD pembelajaran layak digunakan sebagai sumber belajar di seluruh Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki jurusan Teknik Pemesinan. Dari serangkaian uji coba dapat diketahui kelebihan dan kelemahan bahan ajar yang telah dikembangkan. Kelebihannya yaitu 1) bahan ajar dirancang sesuai karakteristik dan kebutuhan siswa, 2) bahan ajar disesuaikan dengan menggunakan prinsip pengetahuan yang bersifat fakta, konsep dan prosedural, 3) model pengembangan yang disesuaikan adalah model pengembangan (Saukah, 2000:37 dalam Darmawan 2008) yang sistematis dan sesuai untuk merancang pembelajaran lebih terarah, 4) siswa lebih termotivasi dikarenakan bahan ajar yang dihasilkan berbentuk CD pembelajaran yang berisikan animasi, video, audio, teks, dan gambar. Sedangkan kelemahan bahan ajar ini adalah bahan ajar yang sejenis CD pembelajaran bisa digunakan jika pengoperasiannya menggunakan perangkat lunak yang mendukung dan sesuai.