Pengekangan (Confinement) Baja dengan Sengkang Lepas (Hoop) pada Beton Silinder dengan Tulangan Pokok Bambu
Main Author: | HABIBAH SYAHNA; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM
, 2019
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/80155 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKHabibah, Syahna. 2019. Pengekangan (Confinement) Baja dengan Sengkang Lepas (Hoop) pada Beton Silinder dengan Tulangan Pokok Bambu. Skripsi, Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Nindyawati, S.T., M.T.,(II)Mohammad Sulton, S.T., M.T.Kata Kunci: Jarak Pengekangan Baja Hoop, Tulangan Bambu, Kuat Tekan, Modulus ElastisitasKolom merupakan salah satu struktur utama untuk struktur bangunan tahan gempa selain balok. Dalam perencanaannya kolom diharapkan tidak terjadi sendi plastis terlebih dahulu sebelum balok (strong column weak beam). Indonesia terletak di daerah dengan tingkat resiko gempa bumi yang tinggi. Untuk mengantisipasi kerusakan bangunan akibat gempa,diperlukan inovasi untuk membuat bangunan bertingkat yang memiliki dimensi elemen struktur yang kecil agar massa dari bangunan itu sendiri juga kecil, yaitu dengan mengontrol mutu beton dan pemberian tulangan sengkang hoop agar inti penampang kolom tetap menyatu dan tidak pecah. Penggunaan bambu sebagai tulangan utama karena bambu merupakan alternatif pengganti baja yang ramah lingkungan. Keretakan yang terjadi pada bangunan juga penting untuk diketahui sebelumnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan dan modulus elastisitas beton, adakah perbedaan tegangan regangan serta pola retak yang terjadi dari beton tanpa tulangan dan beton akibat pemberian tulangan bambu dan pengekangan baja hoop dengan variasi jarak 3 cm, 5 cm, dan 7 cm. Benda uji berupa silinder beton ukuran 150 mm x 300 mm, kuat tekan rencana beton 20 MPa. Tulangan longitudinal yang digunakan dari bambu berukuran (12 x 12) mm dan tulangan sengkang dari baja diameter 6 mm. Benda uji terdiri dari 20 silinder beton masing-masing 5 beton dengan variasi jarak sengkang hoop 3 cm, 5 cm, 7 cm, dan tanpa tulangan. Beton diuji pada umur 28 hari menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) dengan kapasitas 1000 kN. Analisis menggunakan uji beda (Anova Oneway).Hasil penelitian ini, yaitu: (1) kuat tekan beton tanpa tulangan sebesar 21,6 MPa dan modulus elastisitasnya 150.225,73 MPa; (2) kuat tekan beton jarak sengkang 3 cm sebesar 35,0 MPa, jarak sengkang 5 cm sebesar 23,8 MPa, dan pada jarak sengkang 7 cm sebesar 22,4 MPa; (3) modulus elastisitas beton jarak sengkang 3 cm sebesar 60.191,07 MPa, jarak sengkang 5 cm sebesar 62.198,41 MPa, dan pada jarak sengkang 7 cm sebesar 68.884,34 MPa; (4) adanya perbedaan tegangan dan regangan antara sampel tiap variasi benda uji;(5) retak yang terjadi pada benda uji tanpa tulangan yaitu retak columnar, sedangkan retak yang terjadi pada benda uji dengan jarak pengekangan (confinement) baja hoop 3 cm, 5 cm, dan 7 cm adalah retak cone dan split.