ANALISIS CRASH PROGRAM PADA PERCEPATAN WAKTU DI PEMBANGUNAN GRAND DHARMAHUSADA LAGOON SURABAYA
Main Author: | Wahyutara Putra |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/72831 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Perubahan signifikan pada struktur desain proyek konstruksi dapat berakibat fatal pada peningkatan biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Dalam arti lain proyek mengalami keterlambatan. Keterlambatan dapat diatasi dengan melakukan percepatan proyek sebagai solusi keterlambatan dengan salah satu metodenya yaitu crash program. Crash program merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan percepatan dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mereduksi waktu pekerjaan pada lintasan kritis. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis kemudian melakukan perhtiungan dengan menggunakan metode crash program untuk mendapatkan cost slope. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan percepatan pada proyek pembangunan Gedung Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya yang mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya. Proyek pembangunan ini mengalami keterlambatan karena mengalami perubahan desain pada struktur bawah yang awal menggunakan ground anchor lalu berubah menjadi top down. Percepatan pada proyek pembangunan ini dengan menggunakan alternatif penambahan jam kerja (lembur) guna mempercepat durasi penyelesaian proyek. Durasi normal untuk penyelesaian proyek ini adalah 973 hari tetapi mengalami keterlambatan menjadi 1575 hari. Hasil perhitungan menggunakan crash program dengan alternatif penambahan jam kerja (lembur) menunjukkan bahwa dengan metode crash program dapat mengurangi durasi selama 270 hari sehingga waktu penyelesaian proyek hanya 1305 hari. Total cost pada durasi normal sebesar Rp. 130.220.640.000,00. Sementara itu pada alternatif penambahan jam kerja (lembur) terdapat penambahan biaya sehingga total cost setelah percepatan menjadi sebesar Rp. 130.881.090.648,78. Sehingga pada penelitian ini diperoleh bahwa alternatif penambahan jam kerja (lembur) dapat membantu dalam percepatan penyelesaian proyek dan mengurangi resiko keterlambatan yang semakin panjang.