Studi Evaluasi Kerusan Jalan Menggunakan ASTM D6433-07 untuk Penyusunan Prioritas Penanganan Jalan (Studi Kasus Kabupaten Jombang)
Main Author: | Yusuf Akbar Megi Putra; mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/65975 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Infrastruktur Jalan merupakan salah satu faktor dalam mendukung pembangunan Kabupaten Jombang yang berperan vital tidak hanya sebagai penggerak roda ekonomi di daerah, namun turut membentuk perkembangan wilayah serta melayani masyarakat dalam mengartikulasikan kehidupan sosial masyarakat. Dikarenakan anggaran alokasi dana untuk infrastruktur jalan terbatas, tidak semua jalan dapat diperbaiki. Perlu adanya prioritas penanganan jalan, hal ini guna mengatasi terbatasnya dana yang dialokasikan. Dalam menentukan program prioritas jalan perlu adanya survei kondisi kerusakan jalan. Hal ini berguna untuk mengetahui bagaimana kondisi dari suatu perkerasan jalan, sehingga bisa menentukan urutan prioritas penanganan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kondisi kerusakan jalan menggunakan ASTM D6433-07. Dalam penelitian ini untuk menentukan prioritas penanganan kerusakan jalan yang ditinjau dari nilai Pavement Condition Index (PCI).Evaluasi kerusakan jalan menggunakan ASTM D6433-077 yang didalamnya menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Kelebihan pada metode PCI yaitu data kerusakan diketahui secara menyeluruh, dikarenakan pada metode PCI penilaian kerusakan diukur secara detail untuk mendapatkan nilai kerusakan serta ada banyak jenis kerusakan. Hasil evaluasi perkerasan jalan Kabupaten di wilayah UPT Mojoagung Kabupaten Jombang dari sebelas sampel ruas dengan total panjang 40,4 km menghasilkan nilai PCI antara 66-100, dimana nilai 0-10 kondisinya gagal (failed), 11-25 kondisinya parah (serious), 26-40 kondisinya sangat buruk (very poor), 41-55 kondisinya buruk (poor), 56-70 kondisinya sedang (fair), 71-85 kondisinya memuaskan (satisfactory), dan 86-100 kondisinya baik (good). Jalan dengan kondisi sedang sebesar 36,01%, kondisi memuaskan sebesar 14,98%, kondisi baik sebesar 49,01%. Untuk penyusunan prioritas penanganan jalan, penanganan yang paling utama pada nilai PCI yang terkecil ke yang terbesar, dikarenakan skala nilai pada PCI dengan nilai yang paling rendah memiliki kondisi yang paling buruk. Didapatkan 4 ruas dengan kondisi sedang dengan mendapat penanganan berupa rehabilitasi, sebanyak 3 ruas dengan kondisi memuaskan mendapat penanganan perawatan pencegahan (rutin), dan sebanyak 4 ruas dengan kondisi baik mendapat penanganan perawatan pencegahan (rutin).