PENGARUH VARIASI PENURUNANSUHU PEMADATAN ASPAL BETON (AC-WC) DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL DAN INDEKS KEKUATAN SISA
| Main Author: | RIDHA ADRI; Mahasiswa |
|---|---|
| Format: | PeerReviewed eJournal |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM
, 2016
|
| Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/51443 |
Daftar Isi:
- ABSTRACT Adri, Ridha Satria. 2016. Pengaruh Variasi Penurunan Suhu Pemadatan Aspal Beton (AC–WC) Ditinjau dari Karakteristik Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Pranoto, S.T., M.T, (II) Ir. Titi Rahayuningsih, M.Si.Kata Kunci: Suhu Pemadatan, AC-WC,Karakteristik Marshall, Indeks Kekuatan SisaLapis aspal beton jenis AC–WC (Asphalt Concrete–Wearing Course) merupakan lapisan yang sering dipakai pada lapisan permukaan dengan dirancang agar lapisan tersebut tidak mudah ditembus oleh air dan memiliki stabilitas yang tinggi. Penurunan suhu pada campuran saat pemadatan menyebabkan mutu campuran yang telah ditentukan akan menurun. Jauhnya tempat instalasi pencampur atau AMP (Asphalt Mixing Plant) dengan lokasi proyek kontruksi jalan juga menyebabkan turunnya suhu ketika campuran dipadatkan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar aspal optimum pada campuran aspal beton (AC–WC) serta mengetahui pengaruh variasi penurunan suhu pemadatan pada campuran aspal beton ditinjau dari karakteristik Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS).Variasi kadar aspal yang digunakan adalah 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5% dengan menggunakan aspal pen 60/70. Pencampuran dan pemadatan campuran dilakukan pada suhu 140o–160o. Tahap berikutnya melakukan pengujian Marshall untuk mendapatkan Kadar Aspal Optimum (KAO). KAO yang didapat akan digunakan sebagai kadar aspal untuk pembuatan benda uji variasi penurunan suhu pemadatan yaitu 1450C, 1150C, 850C, 550C serta akan ditinjau menggunakan karakteristik Marshall dan indeks kekuatan sisa (IKS).Hasil penelitian menghasilkan KAO campuran AC-WC sebesar 6,25%. Variasi penurunan suhu pemadatan berpengaruh pada nilai stabilitas dan MQ yang menurun seiring menurunnya suhu pemadatan, sedangkan flow, VIM, dan VMA cenderung naik dengan menurunnya suhu pemadatan. Nilai IKS variasi juga cenderung menurun seiringan dengan penurunan suhu pemadatan. Sedangkan suhu pemadatan minimum untuk mendapatkan nilai standar IKS yaitu 90% adalah 120oC.ABSTRACT Adri, Ridha Satria. 2016. The Effect of Variations of Compaction Temperature Decreases of Concrete Asphalt on Marshall Characteristic and Residual Strength Index. Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, State University of Malang. Advisor: (I) Pranoto, S.T., M.T, (II) Ir. Titi Rahayuningsih, M.Sc.Keywords: Temperature Solidified, AC-WC, Marshall Characteristics, Remaining Strength IndexAsphalt concrete type AC-WC (Asphalt-Concrete WearingCourse) is a layer that is often used in the surface layer with the layer is not designed to be easily penetrated by water and has a high stability. Decrease the temperature in the mixture during solidification causes a mixture of predetermined quality will decline. Away places mixer installation or AMP (Asphalt Mixing Plant) with a road construction project sites also cause a drop in temperature when the mixture solidified.The purpose of this study was to determine the optimum bitumen content of asphalt concrete (AC-WC) as well as determine the effect of variation of temperature decrease on the compaction of asphalt concrete in terms of the characteristics of Marshall and Remaining Strength Index (IKS).Variations used asphalt contentis 4.5%, 5%, 5.5%, 6%, and 6.5% by using bitumen pen 60/70. Mixing and compacting the mixture carried out at a temperature of 140o-160o. The next stage of testing Marshall to get Optimum Asphalt Content (KAO). KAO obtained will be used as a binder content for the manufacture of test specimens decrease solidification temperature variation is 145oC, 115oC, 85oC, 55oC and will be review edusing Marshall characteristics and Residual Strength Index (IKS). KAO mix AC-WC on the research of 6.25%. Variations in temperature decrease compaction effect on the stability and MQ value that decreases with decreasing temperature compaction, while the flow, VIM and VMA tends to increase with decreasing temperature compaction. IKS value variation also tends to fall in tandem with a drop in temperature compaction, so that it an be concluded that the minimum compaction get a mix that still meet the standard IKS that 90% isthe minimum solidification temperature of 120oC.