KAJIAN ANALITIS DAN EKSPERIMENTAL KEKAKUAN DAN KEKUATAN LENTUR BALOK LAMINASI DARI KAYU JABON DAN KAYU KELAPA

Main Author: Fandri Fadlillah Irkham; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM , 2016
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/51286
Daftar Isi:
  • ABSTRACT Irkham, Fandri F. 2016. Kajian Analitis dan Eksperimental Kekakuan dan Kekuatan Lentur Balok Laminasi Kayu Jabon dan Kelapa. Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Karyadi, S.Pd., M.P., M.T. (II) Drs. Priyono, M.Pd. Kata kunci : kayu Jabon, kayu Kelapa, laminasi, MOR, MOE. Saat ini cukup banyak dikembangkan pohon kayu yang berasal dari tanaman cepat tumbuh seperti: sengon, albasia, dan juga jabon. Kayu yang berasal dari cepat tumbuh ini umumnya memiliki kekakuan dan kekuatan yang rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu rekayasa tertentu guna meningkatkan kekakuan dan kekuatannya sehingga layak sebagai bahan konstruksi. Salah satu caranya adalah dengan melaminasi antara kayu jabon dengan kelapa. Upaya ini perlu didukung dengan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kekakuan yang berhubungan dengan Modulus of Elasticity (MOE) dan kekuatan yang berhubungan dengan Modulus of Rupture (MOR) pada laminasi perbandingan kayu Jabon 100%, 75%, 50%, 25% dan 0% dengan kayu Kelapa. Laminasi tersebut menggunakan perekat jenis Urea Formaldehyde (powder). Penelitian ini menggunakan data penelitian terdahulu sebagai kajian analitis. Sedangkan kajian eksperimen dilakukan di Universitas Negeri Malang. Setelah dilakukan pengujian didapatkan perbedaan antara balok laminasi perbandingan kayu Jabon 100%, 75%, 50%, 25%, 0% yang selanjutnya akan dibandingkan hasil dari eksperimen dan analitisnya. Hasil dari eksperimen didapatkan nilai peningkatan MOE laminasi jabon 100% berturut-turut ke 75%, 50%, 25%, dan 0% sebesar 17,86%, 20,09%, 28,71%, dan 45,61%. Sedangkan peningkatan MOR laminasi jabon 100% berturut-turut ke 75%, 50%, 25%, dan 0% sebesar 4,42%, 11,80%, 17,56%, dan 25,66%. Hasil dari analitis didapatkan nilai peningkatan MOE laminasi jabon 100% berturut-turut ke 75%, 50%, 25%, dan 0% sebesar 8,70%, 16,38%, 24,11%, 32,39%. Sedangkan peningkatan MOR laminasi jabon 100% berturut-turut ke 75%, 50%, 25%, dan 0% sebesar 124,54%, 165,24%, 181,45%, dan 164,69%. Peerbandingan MOE eksperimen 0,79 kali dari hasil analitis. Disamping itu terdapat perbandingan beban (P) maksimum yang didapatkan dari hasil MOR antara eksperimen : analitis balok laminasi kayu jabon 100% sebesar 1,2 kali, 75% sebesar 0,89 kali, 50% sebesar 1,01 kali, 25% sebesar 1,02 kali, dan 0% sebesar 1,08 kali.