Studi Pelaksanaan Pekerjaan dan Analisa Biaya Pelat Lantai dan Balok pada Proyek Pembangunan Ruko Mertojoyo Utama Malang
Main Author: | prihatin dwihantoro dkk dwi hantoro; 2009 |
---|---|
Format: | PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/4703 |
Daftar Isi:
- Pada era globalisasi ini pembangunan gedung, ruko (rumah bertoko) maupun rumah tinggal difokuskan untuk meluaskan bangunan kearah vertikal daripada kearah horizontal. Hal ini dikarenakan lahan yang ada semakin sempit serta disebabkan adanya kemajuan teknologi dalam bidang konstruksi bangunan. Dengan dibuatnya bangunan bertingkat diharapkan menjadi alternatif untuk mengatasai keterbatasan lahan khususnya di kota-kota besar, serta dapat berfungsinya kemajuan ilmu dan teknologi dalam bidang konstruksi bangunan tersebut, dan kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif serta mampu menerapkan ilmu dan teknologi secara nyata di lapangan dengan cermat.Seperti kita ketahui bahwasanya bangunan bertingkat membutuhkan balok dan pelat sebagai dasar untuk lantai 2, 3 dan seterusnya. Karena balok merupakan bagian struktur yang berfungsi untuk menahan gaya lentur sedangkan pelat berfungsi sebagai lantai pada lantai 2, 3 dan seterusnya. Maka dalam pelaksanaannya balok dan pelat membutuhkan ketepatan dan ketelitian, sehingga pelaksana dan mandor harus jeli dan teliti dalam pengawasan pekerjaan ini.Studi pelaksanaan ini bertujuan untuk mengetahui tahap pelaksanaan pekerjaan pelat lantai dan balok pada Proyek Pembangunan Ruko Mertojoyo Utama Jalan Mertojoyo Selatan No. 83 Malang, serta bagaimana metode pelaksanaan penulangan, bekisting, pengecoran, perawatan, pembongkaran bekisting dan menganalisa biaya pekerjaan pelat lantai dan balok. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui teknik observasi (pengamatan), Interview (tanya jawab), dan dokumentasi.Dari hasil studi lapangan pelaksanaan pekerjaan pelat lantai mengenai pekerjaan penulangan, bekisting, pengecoran, perawatan dan pembongkaran bekisting secara umum sudah memenuhi persyaratan yang berlaku namun pada proses pengikatan tulangan dengan menggunakan kawat bendrat tidak dilakukan dengan cara pangikatan berkait. Waktu pembongkaran bekisting hendaknya diperhitungkan, karena pembongkaran bekisting dilakukan terlalu cepat dapat mempengaruhi mutu beton. Proses pembongkaran bekisting hendaknya tidak menggunakan alat-alat yang dapat memberikan gaya tarik yang besar. Hal ini tidak sesuai dengan kajian pustaka yang ada.Berdasarkan studi lapangan ini dapat disarankan agar dilakukan pengawasan yang lebih teliti pada pelaksanaan pekerjaan pelat lantai dan balok serta rencana anggaran biaya, sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.