Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalur Pantura Gresik-Lamongan
Main Author: | Nur Laila Isnia; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM
, 2014
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/37660 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Ruas jalur pantura Gresik-Lamongan merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan antar propinsi. Sebagai jalan utama ruas jalur ini memiliki arti penting sehingga banyak kendaraan melintasi ruas jalur ini, menyebabkan beban lalu lintas menjadi menumpuk dari bermacam-macam tipe kendaraan dan berujung pada keselamatan lalu lintas. Arus lalau lintas yang padat dan kondisi jalan yang kurang memadai mengakibatkan ketidaknyamanan pengguna jalan yang berakibat kemacetan dan kecelakaan. Lokasi rawan kecelakaan adalah suatu lokasi dimana angka kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam satu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu.Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu kejadian di jalan yang tidak dapat disangka dan diduga kapan terjadinya dan dimana lokasi kejadiannya yang menyebabkan kerugian materiil berupa harta benda dan non materiil yaitu korban jiwa. Faktor-faktor penyebab kecelakaan terdiri dari: (1) pengemudi (kurang berhati-hati, mengantuk, mabuk, ugal-ugalan, lengah, penglihatan, kurang memperhatikan, dan melanggar rambu-rambu lalu lintas), (2) lingkungan dan jalan (material yang ada di jalan, dan kondisi jalan yang berlubang/rusak), dan (3) kendaraan (rem rusak, ban bocor/halus, dan lampu kendaraan). Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan data yang diperoleh berupa data sekunder dari buku register di Satlantas Gresik dari bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2013 dan data primer berupa data kecelakaan, kondisi ruas jalan pada daerah rawan kecelakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: pertama, faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang paling tinggi adalah faktor pengemudi (45%), yang kedua faktor lingkungan dan jalan (33%), dan yang ketiga faktor kendaraan (22%). Kondisi ruas jalan yang kurang baik juga mempengaruhi tingkat jumlah kecelakaan lalu lintas pada daerah rawan kecelakaan seperti permukaan jalan yang rusak, rambu-rambu yang tidak berfungsi, tidak adanya penerangan jalan dan perilaku pengguna kendaraan yang masih sering melanggar peraturan yang ada.